Tingkatkan Ekonomi, Berdayakan Masyarakat Gunung Kendang
INOVASI: Keberadaan minyak jalantah dianggap limbah, berhasil diolah menjadi lilin dan memiliki nilai ekonomis sebagai sumber pendapatan baru masyarakat. --pagaralampos.com
PAGARALAM POS, Pagaralam – Mayoritas warga Desa Gunung Kendang RT 15 RW 005 Kelurahan Besemah Serasan menggantungkan hidupnya pada usaha rumahan memproduksi tahu, dengan produk unggulan berupa tahu goreng.
Sayangnya, minyak goreng pasca penggorengan seringkali dibuang begitu saja, tanpa pengolahan lebih lanjut.
Melihat hal ini, Dosen dan mahasiswa dari Institut Teknologi Pagar Alam (ITPA) menginisiasi program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk memanfaatkan minyak jelantah menjadi produk yang lebih bernilai.
Dipimpin oleh Tri Susanti, M.Kom, bersama anggota Siti Aminah, ST, M.Kom, Desta Ria Erika, S.TP, M.Si, serta tiga mahasiswa, program ini memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin.
BACA JUGA:Jaga Lingkungan, Cegah Banjir Dadakan
Pelatihan ini dilaksanakan di rumah salahsatu mitra, yaitu Subagyo, yang turut mendukung kegiatan ini.
Minyak jelantah sering dianggap sebagai limbah yang tidak berguna dan biasanya dibuang sembarangan, yang bisa mencemari lingkungan, terutama saluran air.
Pembuangan minyak jelantah secara sembarangan dapat menyumbat saluran pembuangan dan merusak ekosistem air.
Selain itu, penggunaan ulang minyak jelantah dapat membahayakan kesehatan, karena kandungan senyawa berbahaya yang dihasilkan dari pemanasan berulang.
BACA JUGA:Miliki Target, Gencar Ingatkan Warga Soal PBB
“Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang nilai pentingnya pengelolaan minyak jelantah, memberikan pelatihan keterampilan dalam mengolahnya menjadi produk bernilai tambah seperti lilin, dan mendorong pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil berbasis pengolahan minyak jelantah,” ujar Tri Susanti.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap, mulai dari sosialisasi dan edukasi, pengumpulan minyak jelantah, pelatihan pengolahan, hingga pendampingan usaha.
Dalam tahap sosialisasi, masyarakat diberikan edukasi mengenai dampak negatif pembuangan minyak jelantah dan manfaat pengolahannya. Selanjutnya, minyak jelantah yang dikumpulkan dari rumah tangga diolah menjadi lilin, dengan bimbingan teknis dari tim ahli ITPA.
“Kami sangat berterimakasih kepada Kemendikbudristek atas dukungannya melalui program DRTPM. Juga kepada Institut Teknologi Pagar Alam yang telah menjadi wadah.