Mengulik Sejarah Bukit Barisan, Serta Cerita Mistis di Balik Keindahan Bukit Barisan!

BACA JUGA:Sejarah Suku Madura dari Asal Usul hingga Tradisi, Madura Tidak Termasuk Suku Jawa, Kenapa Bisa Begitu?

Orang yang berpengalaman umumnya akan segera waspada serta penekanan mengingat rute yg telah dilewati buat memudahkan menemukan jalan pulang.

Mereka pula dianjurkan buat berdoa sesuai agama masing-masing serta membawa senjata tajam saat memasuki hutan. Hal ini diyakini dapat mencegah gangguan berasal orang bunian.

Berdasarkan orang pintar yg memiliki kemampuan melihat makhluk gaib, orang bunian mempunyai penampilan yang seperti menggunakan insan, tetapi dengan disparitas mencolok pada wajah yg rata tanpa batang hidung.

Pemukiman mereka umumnya terletak di lereng gunung, hulu sungai, atau dekat tebing-tebing curam yang sulit dijangkau manusia. 

BACA JUGA:Yuk Intip Sejarah dan Keunikan Suku Jawa, Serta Mengenal Suku Jawa, dari Asal-usul hingga Tradisi!

Kepercayan Lokal dan Nama Berbeda

Orang bunian mempunyai sebutan yg berbeda di aneka macam daerah di Sumatera.

Di Sumatera Barat mereka dikenal menjadi orang bunian, pada Jambi dianggap Ughang Pendek yg mendiami kawasan Gunung Kerinci, di Sumatera Selatan diklaim Mesumai, serta pada Bengkulu dikenal menjadi Seguguah.

Meski namanya berbeda, makhluk ini diklaim sama, yakni menjadi penunggu hutan Bukit Barisan yang acapkali menyesatkan manusia.

BACA JUGA:Membuka Sejarah dan Misteri Misteri Suku Sentinel, Ada Apa?

Saran bagi Pengunjung

Bagi para pendaki atau pengunjung yg ingin menjelajahi hutan Bukit Barisan, disarankan untuk tidak pada jumlah ganjil , seperti 3, 5, atau tujuh orang. Ini karena anggota rombongan yg berjumlah gasal disebut lebih rawan tersesat.

Bila sampai terdapat anggota rombongan yg tersesat serta dibawa ke pemukiman orang bunian, umumnya mereka tak akan kembali dengan selamat.

Orang yang berada pada supervisi orang bunian tidak akan bisa ditinjau sang manusia biasa, kecuali oleh mereka yg memiliki kemampuan spesifik.