Tak di Sangka, 6 Mitos Eksplorasi Misteri Gunung Kerinci Fenomena Alam dan Legenda Lokal
Tak di Sangka, 6 Mitos Eksplorasi Misteri Gunung Kerinci Fenomena Alam dan Legenda Lokal-Kolase by Pagaralampos.com-pagaralampos
KORANPAGARALAMPOS.CO- Gunung Kerinci, yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, adalah puncak tertinggi di pulau Sumatera dengan ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini menawarkan panorama yang menakjubkan, mencakup pemandangan dari Kota Jambi, Padang, Bengkulu, hingga Samudra Hindia.
Selain keindahan alamnya, Gunung Kerinci juga dikenal karena kawah hijau yang menambah daya tariknya.
Sebagai bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat, gunung ini berada di area seluas 1,3 juta hektar, yang menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna khas Sumatera.
BACA JUGA:Ingin Liburan ke Bali? Ini Dia 7 Destinasi Keindahan Bali Yang Cocok Untuk Liburan Anda
Gunung Kerinci juga dikelilingi oleh cerita-cerita misterius dan mitos. Salah satu legenda terkenal adalah tentang "Uhang Pandak,"
makhluk misterius yang dikatakan memiliki bentuk mirip manusia dengan ciri-ciri seperti bulu, mata merah, dan kaki yang tidak biasa.
Ada pula mitos tentang naga raksasa yang berhubungan dengan gunung ini.
Cerita-cerita ini menambah nuansa misterius dan menawan dari Gunung Kerinci, menjadikannya destinasi yang menarik bagi para pendaki dan wisatawan yang mencari pengalaman alam dan budaya yang unik.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Destinasi Jogja Yang Terpopuler, Adakah Favorit Kamu?
Di pulau Sumatera, mitos manusia harimau adalah salah satu cerita rakyat yang paling menonjol di kalangan masyarakat Kerinci.
Konon, manusia harimau adalah individu biasa yang bisa berubah menjadi harimau, sering dikaitkan dengan kekuatan magis dan ilmu hitam.
Dalam cerita rakyat, manusia harimau dipercaya menjaga hutan dari kerusakan dan melindungi keseimbangan alam. Mereka konon hidup terpisah dari pemukiman manusia dan muncul pada malam hari.
Beberapa orang mengklaim telah mendengar raungan harimau atau melihat sosok manusia setengah harimau, yang dianggap sebagai pelindung atau ancaman, tergantung pada ceritanya.