Sejarah Suku Madura dari Asal Usul hingga Tradisi, Madura Tidak Termasuk Suku Jawa, Kenapa Bisa Begitu?

Reporter: Lia |

Editor: Ari |

Selasa , 27 Aug 2024 - 14:50

Sejarah Suku Madura dari Asal Usul hingga Tradisi, Madura Tidak Termasuk Suku Jawa, Kenapa Bisa Begitu?-foto: net-

Baju pesa’an berwarna hitam dan dikombinasikan menggunakan kaos dengan aksen garis merah-hitam atau merah-putih. Baju ini dikenakan dengan bawahan berupa celana yg dianggap dengan gomboran.

Sementara aksesori yg dikenakan berupa epilog kepala dengan bahan dasar kain yang dianggap odheng.

Dikenakan jua sarung kotak-kotak, sabuk katemang, senjata tradisional suku Madura berupa sabit atau celurit, serta trompa atau alas kaki. sementara sandang istiadat Suku Madura buat perempuan merupakan kebaya rancongan dan baju aghungan.

Kostum dikenakan dengan bawahan yang berupa sarung batik menggunakan motif storjan, lasem, serta tabiruan. Selain bahasa dan baju norma, Suku Madura jua memiliki rumah tata cara yang disebut Taneyan Lanjhang.

Taneyan Lanjhang dari asal istilah taneyan yg berarti page dan lanjhang yg berarti panjang, sehingga secara utuh berarti laman yg panjang.

Taneyan Lanjhang sebetulnya merupakan pola permukiman yg berjajar memanjang dari timur ke barat. Bangunan rumah sesuai dengan jumlah anak perempuan akan dibangun menghadap ke selatan.

Sementara bangunan primer atau rumah Tongghu berada paling barat. di ujung barat akan terdapat langgar atau surau, serta di sebelaaah timur akan ada kandang ternak.

Bangunan dapur dibangun menghadap utara, dengan arah berhadap-hadapan dengan tempat tinggal. seluruh bangunan tadi akan dibatasi pagar tanaman hayati dengan pintu berada di timur halaman.

Tradisi masyarakat Suku Madura

Warga Suku Madura mempunyai beberapa tradisi spesial yg sudah dilakukan turun-temurun semenjak zaman nenek moyang.

1. Tradisi Karapan

Sapi Karapan Sapi atau pacuan sapi merupakan perlombaan spesial yang menjadi tradisi masyarakat Suku Madura.

sejarah suku madura dari asal usul hingga tradisi, madura tidak termasuk suku jawa, kenapa bisa begitu?                            koranpagaralampos.co - suku madura ialah penduduk orisinil yg asal berasal pulau madura pada provinsi jawa timur.
meski daratan pulau madura terpisah menggunakan pulau jawa, suku madura sebagai galat satu grup etnis yang mewarnai keragaman rakyat di jawa timur.
tidak heran jika pada pulau madura, pendatang langsung bisa menggunakan praktis menemui tradisi dan  budaya spesial asal suku madura. 
asal-usul suku madura 
baca juga:mengenal sejarah suku batak di sumatera utara, nenek moyangnya dari asia selatan!
dari-usul suku madura yang termasuk dalam bangsa austronesia dapat dirununt asal eksistensi leluhurnya.
diketahui bahwa leluhur suku madura asal asal taiwan yang kemudian bermigrasi melalui filipina buat mencapai indonesia. pada beberapa asal sejarah, suku madura pertama kali muncul di pantai madura.
mereka mempunyai nenek moyang yg sama dengan suku jawa, yaitu bangsa austronesia dari taiwan. efek syarat topografi serta geografis membentuk suku madura memiliki budaya serta bahasa yg tidak selaras dari suku jawa.
kondisi alam pulau madura yg tandus, kemarau, kurang subur, mendorong suku madura menyesuaikandiri. hal ini yang kemudian membuat suku madura dikenal sebagai suku yang keras, giat, berdikari, dan gemar merantau.
baca juga:sejarah suku betawi, serta karakteristik kepercayaan dan kebudayaan yang mempengaruhinya
karakteristik spesial suku 
madura berasal segi bahasa, suku madura memiliki bahasa tersendiri yang dianggap menjadi bahasa madura. bahasa madura terdiri atas 2 dialek, yaitu dialek pulau madura serta pulau bawean.
selain mampu ditemukan di pulau madura dan  pulau bawean, penutur bahasa madura jua bisa ditemukan pada bagian timur provinsi jawa timur hingga ke bali, ntb, serta kalimantan barat. 
sementara berasal segi sandang, suku madura memiliki sandang adat menggunakan baju pesa’an.
baca juga:mengenal sejarah suku minang, asal-usul dan tradisi uniknya, untuk diketahui!
baju pesa’an berwarna hitam dan  dikombinasikan menggunakan kaos dengan aksen garis merah-hitam atau merah-putih. baju ini dikenakan dengan bawahan berupa celana yg dianggap dengan gomboran.
sementara aksesori yg dikenakan berupa epilog kepala dengan bahan dasar kain yang dianggap odheng.
dikenakan jua sarung kotak-kotak, sabuk katemang, senjata tradisional suku madura berupa sabit atau celurit, serta trompa atau alas kaki. sementara sandang istiadat suku madura buat perempuan merupakan kebaya rancongan dan  baju aghungan.
kostum dikenakan dengan bawahan yang berupa sarung batik menggunakan motif storjan, lasem, serta tabiruan. selain bahasa dan baju norma, suku madura jua memiliki rumah tata cara yang disebut taneyan lanjhang.
baca juga:sejarah suku bangsa di sumatera selatan, dari asal usul hingga tradisi unik!
taneyan lanjhang dari asal istilah taneyan yg berarti page dan  lanjhang yg berarti panjang, sehingga secara utuh berarti laman yg panjang.
taneyan lanjhang sebetulnya merupakan pola permukiman yg berjajar memanjang dari timur ke barat. bangunan rumah sesuai dengan jumlah anak perempuan akan dibangun menghadap ke selatan.
sementara bangunan primer atau rumah tongghu berada paling barat. di ujung barat akan terdapat langgar atau surau, serta di sebelaaah timur akan ada kandang ternak.
bangunan dapur dibangun menghadap utara, dengan arah berhadap-hadapan dengan tempat tinggal. seluruh bangunan tadi akan dibatasi pagar tanaman hayati dengan pintu berada di timur halaman. 
baca juga:menakjubkan! ternyata ini sejarah suku kubu di indonesia, habitat tradisional di pedalaman sumatera
tradisi masyarakat suku madura 
warga suku madura mempunyai beberapa tradisi spesial yg sudah dilakukan turun-temurun semenjak zaman nenek moyang.
1. tradisi karapan 
sapi karapan sapi atau pacuan sapi merupakan perlombaan spesial yang menjadi tradisi masyarakat suku madura.
baca juga:membuka tabir sejarah suku bugis, salahsatunya keberanian dan perdagangan maritim
ketika dihelat, dua ekor sapi yang akan menarik kereta kayu akan beradu kecepatan dengan diiringi oleh gamelan madura yang disebut saronen.
karapan sapi artinya keliru satu jenis permainan rakyat yg melibatkan banyak sekali pihak serta kerap ditunggu oleh rakyat. 
2. tradisi cahe tradisi cahe atau sedekah bumi 
artinya tradisi suku madura yang dilakukan warga  pada awal demam isu hujan (isu terkini tanam) serta akhir musim penghujan (demam isu panen).
baca juga:banyak yang nggak tau, ternyata ini sejarah suku kubu di indonesia! ada apa?
tradisi ini dilakukan menjadi ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki yg diberikan sang yang kuasa. pada saat melakukan tradisi ini, umumnya akan membawa akibat bumi yang telah dipersiapkan ke lokasi ritual.
kemudian tokoh tata cara akan bertawasul serta memimpin tahlil dan memanjatkan doa agar diberikan rezeki yg halal dan berkah. 
3. tradisi toron tradisi 
toron artinya tradisi mudik spesial suku madura yg dilakukan rakyat menjelang idul adha.
baca juga:membuka tabir sejarah suku bugis, ada apa aja yah?
menjadi suku yg dikenal menjadi masyarakat perantau, masyarakat suku madura balik  mengingat kerabat dan keturunannya lewat tradisi toron.
tradisi toron dilakukan masyarakat suku madura selesainya mempunyai bekal cukup syarat badan yg sehat. selain bertemu dengan keluarga pada kampung halaman, mereka pula akan berziarah ke makam para pendahulunya. 
4. tradisi carok 
tradisi carok merupakan tradisi ekstrem yang dilakukan rakyat suku madura berupa pertarungan yang dilakukan menggunakan celurit.
baca juga:mengilas balik sejarah suku dayak di kepulauan kalimantan 
umumnya tradisi carok dilakukan buat memulihkan harga diri, karena masalah yg dicermati sudah membentuk harga diri dilecehkan atau direndahkan.
umumnya hal ini berkaitan dengan kasus-perkara tentang sentimen, seperti gangguan terhadap istri, perselingkuhan, salah  paham, masalah tanah atau harta warisan, utang-piutang, dan  lain sebagainya.
dalam pertarungan ini, kemungkinan hasilnya adalah salah satu pihak mati atau terluka parah, atau bahkan kedua pihak akanmeninggal atau luka parah.
meski tradisi carok termasuk perbuatan yang tidak dibenarkan karena adalah sebuah upaya perampasan hak hidup tetapi tradisi ini masih terdapat sampai kini, walau telah tidak dilakukan sesering pada zaman dulu.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 18 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan