Inilah Dampak Penutupan Pabrik Tekstil Terhadap Bisnis Modest Fashion di Indonesia!

Inilah Dampak Penutupan Pabrik Tekstil Terhadap Bisnis Modest Fashion di Indonesia!--

KORANPAGARALAMPOS.CO - Dalam beberapa tahun terakhir, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia menghadapi tantangan berat yang berdampak luas pada berbagai sektor, termasuk bisnis modest fashion.

Penutupan pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal adalah gambaran nyata dari kesulitan yang dialami sektor ini.

Seiring dengan penurunan pasar ekspor yang dimulai sejak pandemi COVID-19, masalah ini semakin diperparah oleh masuknya produk tekstil impor ilegal ke pasar domestik.

Dampak dari situasi ini sangat terasa bagi para pelaku bisnis, termasuk para pengusaha modest fashion seperti Lira Krisnalisa, Founder dan Chief Creative Officer Jenna and Kaia.

BACA JUGA:Breaking News: MK Ubah Sistem Pemilu

Tekanan pada Industri TPT dan Bisnis Modest Fashion
Sejak 2023, industri TPT di Indonesia telah menghadapi tantangan berat akibat banyaknya pabrik garmen yang tutup.

Penutupan pabrik ini tidak hanya mengakibatkan PHK massal, tetapi juga mempengaruhi pasokan bahan baku ke bisnis modest fashion.

Lira Krisnalisa, dalam wawancaranya dengan Dina Gurning di program Closing Bell, menjelaskan bahwa dampak dari penutupan pabrik sangat dirasakan oleh bisnis yang mengutamakan busana sopan ini.

"Kami mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku yang berkualitas. Banyak pabrik yang menutup operasinya, sehingga pasokan kain menjadi terbatas," ungkap Lira Krisnalisa.

BACA JUGA:BREAKINGNEWS: Pj Wako Lantik Dahnial Nasution Dilantik Jadi Pj Sekda Pagar Alam

Fenomena ini tidak hanya membuat bahan baku menjadi sulit didapat, tetapi juga menyebabkan harga bahan baku melonjak.

Akibatnya, para pengusaha modest fashion harus mencari solusi untuk mempertahankan kualitas produk sambil menghadapi lonjakan biaya.

Persaingan dengan Produk Impor
Satu tantangan besar lainnya adalah masuknya produk tekstil impor ilegal yang meramaikan pasar domestik.

Produk-produk ini sering kali ditawarkan dengan harga yang sangat murah, sehingga mengancam keberadaan produk lokal.

BACA JUGA:BREAKINGNEWS: Pembaruan Jaringan Solana Dijadwalkan Akhir Mei 2024

Hal ini menambah beban bagi bisnis modest fashion yang harus bersaing tidak hanya dalam hal desain dan kualitas, tetapi juga harga.

"Produk impor ilegal yang murah menjadi salah satu hambatan besar bagi kami," kata Lira Krisnalisa.

"Kami harus menghadapi persaingan yang tidak sehat, dan ini membuat kami harus lebih kreatif dalam menghadapi pasar." Dalam situasi ini, efisiensi dan inovasi menjadi kunci untuk bertahan.

Strategi Bertahan di Tengah Tekanan
Menghadapi berbagai tantangan ini, bisnis modest fashion seperti Jenna and Kaia harus menerapkan berbagai strategi untuk tetap bertahan dan berkembang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan