Lestarikan Tradisi Budaya Liwetan

Reporter: Zulfani |

Editor: Almi |

Minggu , 25 Aug 2024 - 20:08

LIWETAN: Hamparan liwetan sepanjang 35 meter digelar warga Rejo Sari, dalam upaya turut memeriahkan HUT RI ke-79 tahun 2024.--pagaralampos.com

lestarikan tradisi budaya liwetan                            pagaralam pos, pagaralam – dalam rangka merayakan hari ulang tahun republik indonesia (hut ri) ke-79, warga rt 11 rw 04 dusun rejo sari, kelurahan dempo makmur, kecamatan pagaralam utara, menggelar acara liwetan sepanjang 35 meter.
kegiatan ini menjadi salahsatu acara puncak perayaan yang dirancang tidak hanya untuk memperingati kemerdekaan, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.
acara liwetan ini dihadiri oleh lurah dempo makmur, shizuka, yang mengungkapkan rasa syukurnya bisa ikut bergabung dan merasakan kebersamaan yang ditunjukkan oleh warga dusun rejo sari.
dalam sambutannya, lurah shizuka memuji semangat kebersamaan dan gotong-royong yang tercermin dalam acara tersebut. 
baca juga:perkuat hubungan antar warga 
“perayaan hut ri ini bukan hanya tentang mengenang perjuangan kemerdekaan, tetapi juga tentang merayakan persatuan dan kebersamaan di tengah-tengah kita.
saya sangat bangga melihat bagaimana warga rt 11 rw 04 bekerja sama untuk membuat acara ini sukses dan meriah,” ujarnya.
liwetan sepanjang 35 meter yang disiapkan oleh warga bukan hanya menjadi ajang makan bersama, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan persatuan.
dengan duduk beralaskan daun pisang dan menikmati aneka hidangan tradisional secara bersama-sama, warga bisa lebih dekat satu sama lain, berbagi cerita, dan mempererat hubungan sosial.
baca juga:penampakan makhluk misterius di sekitar jalur pendakian gunung klabat
perayaan ini merupakan contoh nyata dari kekuatan gotong royong dan semangat kebersamaan.
“kita harus menjaga dan melestarikan budaya kita, termasuk tradisi kuliner seperti liwetan.
ini adalah bagian dari identitas kita sebagai bangsa,” tambah lurah shizuka.
tradisi liwetan yang diadakan di rt 11 rw 04 dusun rejo sari ini mengingatkan pentingnya menjaga budaya dan tradisi lokal sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial.
baca juga:cerita mistis di gunung soputan, jejak tak kasat mata di puncak sulawesi utara
perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang sejarah kemerdekaan, tetapi juga untuk merayakan persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat. dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan, warga dusun rejo sari menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tetap hidup dan berkembang di setiap sudut tanah air. (sz14)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Pagaralam Pos, 26 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan