Drama Korea The Killing Vote, Mengisahkan Voting Hukuman Mati Seseorang
Drama Korea The Killing Vote, Mengisahkan Voting Hukuman Mati Seseorang-net-net
Drama dokumenter ini hanya tayang dalam 8 episode saja, dengan durasi 50 menit per penayangan. Meski tanggal rilisnya sudah lama berlalu, namun ternyata masih banyak yang belum menonton kisahnya secara langsung.
BACA JUGA:Drama Korea One Day Off, Perjalanan Ketika Lelah dengan Kehidupan
Jika kamu penasaran dengan keseruan alur Name of God A Holy Betrayal. Langsung saja kita bahas tentang sinopsis lengkapnya.
Sinopsis Name of God A Holy Betrayal mengangkat tema dan pembahasan yang cukup berani. Pasalnya, Name of God A Holy Betrayal menceritakan kisah nyata tentang 4 sekte sesat di Korea.
Drama Korea (drakor) ini bahkan sempat mendapat kritikan keras hingga sampai ke pengadilan karena tuntutan sejumlah pihak.
BACA JUGA:Sinopsis Drama Delightfully Deceitful yang Dibintangi Chun Woo Hee
Sinopsis Name of God A Holy Betrayal
Sinopsis Name of God A Holy Betrayal menceritakan keberadaan sekte yang sempat menggemparkan Korea. Sekte-sekte tersebut adalah JMS, Five Oceans, Baby Garden, serta Manmin Central Church.
JMS menjadi sekte yang kisahnya muncul dalam 3 episode pertama Name of God A Holy Betrayal. Dalam episode ini, pemimpin sekte JMS yakni Jeong Myeong-seok mengklaim dirinya sebagai Mesias.
Ia memiliki pandangan yang cukup rasional, maka tak heran jika banyak orang mulai mengikuti ajarannya. Namun eksistensinya mulai pudar, ketika Jeong Myeong-seok menghadapi kasus pelecehan.
Ia banyak melakukan pencabulan hingga pemerkosaan terhadap para pengikut perempuan hingga anak di bawah umur.
BACA JUGA:Sinopsis Soundtrack #2, Drama Romantis CEO Tajir dan Guru Piano
Tak jauh berbeda dengan JMS, Five Oceans masih mengusung tentang pemuka agama. Cerita Five Oceans sendiri tampil di episode 4 dengan topik God and 32 Dead Bodies.
Sekte tersebut sempat menghebohkan Negara Korea. Tepatnya saat 32 orang yang terdiri atas 28 perempuan dan 4 laki-laki mati dalam kondisi misterius.
Baby Garden sendiri sudah ada sejak tahun 80-an. 10 tahun kemudian, Kim Ki-soon selaku pimpinan Baby Garden terjerat kasus eksploitasi anak. Terutama anak-anak di bawah umur yang ia anggap tidak hormat dan berkhianat.