Ritual-ritual Sakral di Gunung Semeru, Menyambut Para Dewa!
Ritual-ritual Sakral di Gunung Semeru, Menyambut Para Dewa!--
Para pendaki seringkali diberi peringatan untuk tidak melakukan hal-hal yang dianggap tidak sopan atau melanggar adat di sekitar danau ini, seperti berkata kasar, merusak alam, atau mandi di danau.
Konon, ada kisah tentang pendaki yang mengalami hal-hal ganjil atau bahkan hilang setelah mengabaikan peringatan ini.
BACA JUGA:Menyusuri Gunung Tertinggi Sumatera Utara: Tantangan dan Keindahan Gunung Sibuatan
3. Jonggring Saloka
Kawah Jonggring Saloka di puncak Gunung Semeru adalah salah satu tempat yang paling disakralkan oleh masyarakat. Kawah ini dianggap sebagai pintu gerbang menuju dunia lain, tempat di mana para dewa dan makhluk gaib bersemayam.
Asap yang terus mengepul dari kawah ini sering kali dihubungkan dengan aktivitas para makhluk gaib yang mendiami kawah tersebut.
Para pendaki yang berhasil mencapai puncak Mahameru sering kali merasakan kehadiran yang tak terlihat di sekitar kawah. Beberapa bahkan mengaku melihat sosok-sosok misterius yang muncul dari asap kawah.
Karena itulah, kawah ini tidak boleh dianggap remeh, dan para pendaki dihimbau untuk selalu menjaga sikap dan tutur kata selama berada di sekitar kawah.
BACA JUGA:Merah Putih di Puncak Gunung: Tempat Terbaik untuk Merayakan 17 Agustus
4. Kisah Arwah Para Pendaki
Gunung Semeru memiliki jalur pendakian yang menantang dan kadang-kadang berbahaya. Seiring dengan popularitasnya sebagai tujuan pendakian, Gunung Semeru juga menyimpan banyak kisah tragis tentang para pendaki yang meninggal dunia di gunung ini.
Cerita tentang arwah para pendaki yang gentayangan di jalur pendakian atau di sekitar Ranu Kumbolo sering kali menghantui para pendaki lainnya.
Menurut cerita yang beredar, arwah-arwah ini sering kali muncul untuk memperingatkan atau bahkan menolong para pendaki yang tersesat atau berada dalam bahaya.
Ada juga kisah tentang pendaki yang mendengar suara-suara aneh atau melihat bayangan yang mengikuti mereka, terutama saat cuaca buruk atau ketika malam tiba.
BACA JUGA:Menyusuri Gunung Tertinggi Sumatera Utara: Tantangan dan Keindahan Gunung Sibuatan