Ternyata Lebih dari Sekadar Fungsi, Bridgestone Ungkap Perbedaan Ban Mobil Listrik dan Mobil Biasa

Reporter: Edi |

Editor: Almi |

Kamis , 15 Aug 2024 - 22:20

Ternyata Lebih dari Sekadar Fungsi, Bridgestone Ungkap Perbedaan Ban Mobil Listrik dan Mobil Biasa-foto: net-

Di sisi lain, noise atau kebisingan yang dihasilkan ban juga menjadi perhatian utama karena mobil listrik umumnya lebih senyap dibandingkan mobil berbahan bakar konvensional.

2. Beban yang Lebih Berat pada Mobil Listrik

Selain rolling resistance dan noise, beban yang dihadapi oleh ban mobil listrik cenderung lebih besar.

Hal ini disebabkan oleh berat kendaraan listrik yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, terutama karena komponen baterai yang cukup berat.

“Mobil listrik biasanya memiliki load index lebih besar. Hal ini harus diperhatikan karena beban yang dihadapi ban berbeda,” jelas Gatot.

Load index sendiri merujuk pada kemampuan ban menahan beban maksimum kendaraan.

Pada mobil listrik, load index harus dioptimalkan agar ban tetap stabil dan aman meskipun dengan beban yang lebih berat.

3. Pengembangan Ban Mobil Listrik di Indonesia

Saat ini, Bridgestone Indonesia belum secara resmi menjual ban khusus untuk mobil listrik di pasar domestik.

Namun, Gatot menyebut bahwa mereka sedang dalam tahap pengembangan dan akan segera meluncurkannya dalam waktu dekat.

Ban ini kemungkinan besar akan menggunakan basis teknologi Enliten yang sudah ada, tetapi dengan penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan mobil listrik.

Teknologi Enliten merupakan inovasi Bridgestone yang menggabungkan keawetan, efisiensi bahan bakar, dan performa tinggi dalam satu produk.

ternyata lebih dari sekadar fungsi, bridgestone ungkap perbedaan ban mobil listrik dan mobil biasa                            koranpagaralampos.co - ban mobil merupakan salah satu komponen penting dalam memastikan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi kendaraan.
meski secara fungsi keduanya tampak serupa, ban mobil listrik dan ban mobil konvensional memiliki spesifikasi yang berbeda.
perbedaan ini tak hanya sekadar estetika, tetapi lebih kepada karakteristik teknis yang dioptimalkan sesuai kebutuhan setiap jenis kendaraan.
pt bridgestone tire indonesia, sebagai salah satu produsen ban terbesar di dunia, menjelaskan beberapa perbedaan tersebut.
baca juga:geser wuling dan hyundai, byd mobil listrik terlaris juli 2024
1. perbedaan utama: rolling resistance dan noise optimization
gatot adrie triyono, head of consumer sales & marketing pt bridgestone tire indonesia, menegaskan bahwa meskipun secara kasat mata perbedaan antara ban mobil listrik dan mobil biasa tidak terlalu mencolok, ada beberapa aspek penting yang membedakannya.
salah satu faktor utama adalah optimasi pada rolling resistance dan noise.
“sebetulnya perbedaannya tidak signifikan kalau hanya dilihat sekilas. namun, ban mobil listrik dioptimalkan pada aspek noise dan rolling resistance (rrc). selama kedua aspek tersebut terjaga dengan baik, ban sebenarnya bisa digunakan untuk kendaraan apa saja,” ungkap gatot.
baca juga:wajar jarang ke spbu, ternyata konsumsi bbm yaris cross seirit motor
rolling resistance atau hambatan gulir merupakan gaya yang menghambat laju ban saat bergerak.
pada mobil listrik, hambatan ini harus seminimal mungkin agar efisiensi energi lebih terjaga.
dengan kata lain, semakin rendah rolling resistance, semakin hemat energi yang dikonsumsi oleh kendaraan, yang penting bagi mobil listrik yang mengandalkan baterai sebagai sumber energinya.

di sisi lain, noise atau kebisingan yang dihasilkan ban juga menjadi perhatian utama karena mobil listrik umumnya lebih senyap dibandingkan mobil berbahan bakar konvensional.
baca juga:pindah ibu kota! ini destinasi wisata sekitar ikn yang bisa kamu sambangi
2. beban yang lebih berat pada mobil listrik
selain rolling resistance dan noise, beban yang dihadapi oleh ban mobil listrik cenderung lebih besar.
hal ini disebabkan oleh berat kendaraan listrik yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, terutama karena komponen baterai yang cukup berat.
“mobil listrik biasanya memiliki load index lebih besar. hal ini harus diperhatikan karena beban yang dihadapi ban berbeda,” jelas gatot.
baca juga:mistik; ternyata di sini letak 6 pasar setan yang ada di puncak gunung-gunung indonesia. berani cari tau?
load index sendiri merujuk pada kemampuan ban menahan beban maksimum kendaraan.
pada mobil listrik, load index harus dioptimalkan agar ban tetap stabil dan aman meskipun dengan beban yang lebih berat.
3. pengembangan ban mobil listrik di indonesia
saat ini, bridgestone indonesia belum secara resmi menjual ban khusus untuk mobil listrik di pasar domestik.
baca juga:terdapat hutan mati dan taman edelwis yang populer. berikut sisi lain menarik lainnya gunung papandayan garut
namun, gatot menyebut bahwa mereka sedang dalam tahap pengembangan dan akan segera meluncurkannya dalam waktu dekat.
ban ini kemungkinan besar akan menggunakan basis teknologi enliten yang sudah ada, tetapi dengan penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan mobil listrik.
teknologi enliten merupakan inovasi bridgestone yang menggabungkan keawetan, efisiensi bahan bakar, dan performa tinggi dalam satu produk.
ban dengan teknologi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berkendara yang lebih efisien dan ramah lingkungan, terutama untuk mobil nonemisi.
baca juga:terdapat hutan mati dan taman edelwis yang populer. berikut sisi lain menarik lainnya gunung papandayan garut
4. produk ban bridgestone untuk mobil listrik mini
meski ban khusus mobil listrik belum secara resmi diluncurkan, bridgestone sebenarnya sudah memiliki produk yang bisa digunakan pada kendaraan listrik, seperti ecopia ep150 yang dirancang untuk mobil listrik mini seperti wuling air ev.
meskipun demikian, gatot menjelaskan bahwa ban ini masih merupakan produk umum yang juga bisa dipakai oleh mobil konvensional.
ban ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan sesuai dengan karakteristik mobil listrik berukuran kompak.
baca juga:5 rekomendasi wisata bukit di malang raya, bisa berburu sunrise, saat berkemah dan liburan
“pasar mobil listrik semakin berkembang, dan kami terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan ini. saat ini, ban khusus mobil listrik sedang dalam tahap akhir pengembangan dan diharapkan segera diluncurkan,” tambah gatot.
5. antisipasi tren mobil listrik di indonesia
bridgestone juga memperhatikan tren mobil listrik yang mulai berkembang di indonesia.
seiring dengan meningkatnya minat konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan, permintaan akan ban khusus mobil listrik diprediksi terus meningkat.
baca juga: sejarah kelam bukit soeharto yang banyak simpan sejarah zaman jepang!
oleh karena itu, bridgestone berkomitmen untuk menghadirkan produk yang tidak hanya memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan, tetapi juga mendukung efisiensi energi.
peluncuran ban khusus mobil listrik ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pengguna kendaraan listrik di indonesia yang semakin peduli terhadap performa dan efisiensi berkendara.
dengan teknologi yang terus berkembang, bridgestone optimis dapat memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta mendukung transisi menuju mobilitas yang lebih hijau.
kesimpulan
baca juga:penting!! mengenal lima level kesulitan jalur pendakian gunung di indonesia untuk pendaki pemula
meskipun secara tampilan ban mobil listrik dan mobil biasa tampak serupa, ada perbedaan signifikan pada aspek teknis yang mempengaruhi performa dan efisiensinya.
rolling resistance, noise optimization, dan load index menjadi beberapa faktor utama yang membedakan keduanya.
seiring dengan perkembangan pasar mobil listrik di indonesia, bridgestone terus berinovasi dan mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
dengan teknologi mutakhir dan komitmen tinggi, bridgestone siap berkontribusi dalam menciptakan solusi mobilitas masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 20 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan