Mencicipi Sejarah dan Tradisi Lewat Nasi Gandul Kuliner, Khas Pati : Bercita Rasa Manis, Asin dan Gurih

Mencicipi Sejarah dan Tradisi Lewat Nasi Gandul Kuliner, Khas Pati : Bercita Rasa Manis, Asin dan Gurih-foto: net-

Nama hidangan ini mungkin terdengar unik serta membangkitkan rasa bertanya-tanya. Ternyata, “gandul” dalam bahasa Jawa berarti “menggantung.”

Bukan mengacu di cara penyajian nasinya, melainkan cara berjualannya yang unik.

Diduga kuat, kuliner yang pas dinikmati sebagai sajian sarapan atau makan siang ini sudah ada Sejak tahun  1950-an.

BACA JUGA:Jelajahi Kelezatan Kuliner Legendaris di Bogor: 10 Hidangan Wajib Coba,Dijamin Bikin Nagih!

BACA JUGA:Beragam Kuliner Legendaris Jakarta, dari Makanan hingga Minuman: memiliki Cita Rasa keunikan tersendiri.

Desa Gajahmati di Pati, yang terletak di selatan Terminal Bus Pati, merupakan daerah yg memopulerkan nasi gandul.

Hal ini menjadi alasan mengapa banyak warung nasi gandul yang menggunakan istilah “gajah meninggal” pada namanya.

Meskipun kini   banyak penjual nasi gandul yg tidak asal berasal Desa Gajahmati, penggunaan istilah “Desa Gajahmati” pada spanduk kawasan makan masih permanen umum  dilakukan.

kuliner ii diduga sudah ada Sejak tahun  1950-an.

BACA JUGA:Menjelajahi Beragam Kuliner Malam Khas Jakarta, Yang Bikin Kamu Ketagihan

BACA JUGA:Wajib Diketahui, Ini 3 Kuliner Bakso Paling Favorit di Kapanjen Kabupaten Malang

dari-usul “Gandul” yg Masih sebagai misteri

Warung Nasi Gandul Pak Meled yg diyakini masyarakat Pati sudah berdiri sejak usang merupakan galat satu yg legendaris.

dari cerita turun-temurun, warung nasi gandul ini telah dijalankan oleh orang tua Pak Meled sejak 1955.

Dimulai dengan berjualan keliling kampung, sampai akhirnya diwariskan kepada Pak Meled dan  mempunyai tempat menetap buat berjualan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan