Salah satu keunikan dari Gunung Batu adalah keberadaan satwa langka yang menjadi daya tarik bagi para pendaki, yaitu lutung, primata berwarna hitam yang dikenal pemalu.
BACA JUGA:Gunung Guntur: Pesona Alam Garut yang Ramah bagi Pendaki Pemula
Meskipun sering terlihat di sekitar gunung, lutung ini jarang berhasil diabadikan oleh pendaki karena sifatnya yang cenderung menghindar dari manusia. Kondisi ini, sebagaimana yang dilaporkan di Wikipedia, menunjukkan betapa primata ini terancam oleh semakin sempitnya habitat mereka akibat perkembangan manusia.
BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Gunung-Gunung Ikonik di Jawa Barat
Ancaman ini semakin nyata dengan adanya aktivitas tambang batu di kaki Gunung Batu, yang berpotensi merambah ke area yang lebih tinggi dan merusak habitat alami lutung.
Gunung Batu juga merupakan bagian dari jalur Puncak Dua, yang menghubungkan Bogor dan Cianjur. Jalur ini menawarkan pemandangan alam yang memukau, dari sungai besar, hamparan sawah hijau, hingga barisan bukit yang memanjakan mata.
BACA JUGA:Wisata Seru di Cilegon: Dari Pantai hingga Pegunungan
Puncak Dua menjadi salah satu destinasi favorit bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam di sekitar Jabodetabek.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Terhentinya Penelitian di Gunung Padang, Begini Penjelasan Dari Ahli!
Untuk mencapai Gunung Batu, terdapat dua jalur utama yang bisa dipilih dari wilayah Jabodetabek. Jalur pertama melalui Jonggol, yang mencakup rute Cibubur Junction – Alternatif Cibubur – Cileungsi – Jonggol – Kampung Mengker – Gunung Batu. Jalur kedua melalui Citereup, dengan rute Cibinong – Citereup – Tajur – Sukamakmur – Gunung Batu. Kedua jalur ini menawarkan tantangan tersendiri bagi para petualang, terutama karena medan yang berliku, tanjakan yang tajam, dan beberapa ruas jalan yang rusak. Selain itu, tidak ada angkutan umum yang melayani rute ini, sehingga para pendaki biasanya menggunakan kendaraan pribadi seperti motor, mobil pick-up, atau truk pasir.