Ini Ragam Cerita Legenda dari Danau di Indonesia yang Turun-Temurun
Ini Ragam Cerita Legenda dari Danau di Indonesia yang Turun-Temurun--
Pada akhirnya, mereka tetap menikah karena saling jatuh cinta. Pernikahannya membuat alam marah dengan berbagai bencana, gempa dan gunung berapi meletus. Semua di negeri itu menjadi musnah, dan tenggelam di bawah danau yang kini dikenal sebagai Danau Tondano.
Danau Sentani, Papua
BACA JUGA:Libur, Tetap Layani Masyarakat
Terkenal elok dan suci di Jayapura, Danau Sentani memiliki legendanya yang menarik. Masyarakat percara bahwa ada danau yang menempati danau. Naga tersebut membawa masyarakat bisa tinggal di sekitar Danau Sentani hari ini. Perpindahan mereka dari wilayah Papua Nugini dengan menunggang naga.
Namun ketika tiba di lokasi baru, naga itu tidak mampu terbang lebih jauh dan jatuh ke danau besar. Beberapa penunggang naga yang selamat menetap di sisa tubuh naga yang mati.
Bangkai naga itu menjadi beberapa pulau di Danau Sentani. Bagian kepalanya menjadi pulau di sisi timur danau, badannya menjadi Pulau Asei, dan bagian ekornya menjadi pulau sisi barat.
BACA JUGA:Jaga Akuntabilitas Penggunaan Anggaran
Mereka yang selamat memulai kehidupan baru di kawasan Sentani. Sang naga juga dipercaya sebagai leluhur masyarakat Sentani. Cerita tentang naga tunggangan itu tertuang di berbagai kerajinan masyarakat Sentani, seperti lukisan kulit kayu.
Danau Kelimutu, Nusa Tenggara Timur
Dikisahkan, di puncak Gunung Kelimutu pernah ditinggali oleh masyarakat yang dipimpin Konde Ratu. Di antara masyarakat, ada dua orang yang bersahabat dan tunduk dengan Konde Ratu.
BACA JUGA:Emas Budi
Namanya adalah Ata Bupu dan Ata Polo yang masing-masing memiliki kebiasaan berbeda. Ata Bupu suka melndungi orang lain, sedangkan Ata Polo adalah penyihir jahat yang suka makan manusia.
Suatu hari sepasang anak yatim piatu (Ana Kalo) menemui Ata Bupu untuk meminta perlindungan setelah orangtuanya meninggal. Ata Bupu setuju dengan syarat tidak boleh meninggalkan ladang miliknya agar tidak dimangsa Ata Polo.
Mereka sempat hampir dimangsa oleh Ata Polo, tetapi berhasil dicegah Ata Bupu. Ata Bupu meminta, jika ingin memangsa mereka harus menunggu sampai dewasa.
BACA JUGA:Walaupun Kecil! Ini Dia 5 Buah Super Untuk Kesehatan Merasakan Manfaat Buah Ceri Setiap Hari