Kuliner Tradisional Osing, Kenikmatan Bekamal dari Desa Tamansuruh!

Reporter: Zulfani |

Editor: Almi |

Senin , 29 Jul 2024 - 22:39

Kuliner Tradisional Osing, Kenikmatan Bekamal dari Desa Tamansuruh!--

KORANPAGARALAMPOS.CO - Salah satu kuliner khas yang menarik perhatian adalah Bekamal, sebuah hidangan alternatif olahan daging kurban yang unik dan lezat.

Bekamal menjadi salah satu warisan kuliner yang menunjukkan kearifan lokal dan keunikan Suku Osing dalam memanfaatkan daging kurban. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai Bekamal dan cara penyajiannya.

Bekamal berasal dari tradisi Suku Osing yang memiliki cara tersendiri dalam mengolah daging kurban.

Di Desa Tamansuruh, daging kurban tidak hanya diolah menjadi hidangan umum seperti sate atau gulai, tetapi juga diolah menjadi Bekamal.

Bekamal terbuat dari daging sapi atau kambing yang diasinkan dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.

Proses pengasinan dan pengeringan ini bertujuan untuk mengawetkan daging sehingga bisa disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama ketika jumlah daging kurban melimpah.

Persiapan Daging

Daging sapi atau kambing yang akan dijadikan Bekamal dipotong kecil-kecil dengan ukuran yang seragam. Biasanya, bagian daging yang digunakan adalah daging yang memiliki sedikit lemak agar lebih mudah dikeringkan dan awet.

Pengasinan

Potongan daging kemudian direndam dalam larutan garam. Proses ini bisa berlangsung beberapa jam hingga semalaman, tergantung pada jumlah daging dan tingkat keasinan yang diinginkan.

Garam berfungsi sebagai pengawet alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging.

Pengeringan

kuliner tradisional osing, kenikmatan bekamal dari desa tamansuruh!                            koranpagaralampos.co - salah satu kuliner khas yang menarik perhatian adalah bekamal, sebuah hidangan alternatif olahan daging kurban yang unik dan lezat.
bekamal menjadi salah satu warisan kuliner yang menunjukkan kearifan lokal dan keunikan suku osing dalam memanfaatkan daging kurban. berikut adalah ulasan mendalam mengenai bekamal dan cara penyajiannya.
bekamal berasal dari tradisi suku osing yang memiliki cara tersendiri dalam mengolah daging kurban.
di desa tamansuruh, daging kurban tidak hanya diolah menjadi hidangan umum seperti sate atau gulai, tetapi juga diolah menjadi bekamal.
baca juga:wajib baca! 6 tips agar anak rajin gosok gigi.
bekamal terbuat dari daging sapi atau kambing yang diasinkan dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
proses pengasinan dan pengeringan ini bertujuan untuk mengawetkan daging sehingga bisa disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama ketika jumlah daging kurban melimpah.
persiapan daging
daging sapi atau kambing yang akan dijadikan bekamal dipotong kecil-kecil dengan ukuran yang seragam. biasanya, bagian daging yang digunakan adalah daging yang memiliki sedikit lemak agar lebih mudah dikeringkan dan awet.
pengasinan
potongan daging kemudian direndam dalam larutan garam. proses ini bisa berlangsung beberapa jam hingga semalaman, tergantung pada jumlah daging dan tingkat keasinan yang diinginkan.
baca juga:kulit anda belang, ini 7 tips cara menghindari kulit belang,wajib cobain!
garam berfungsi sebagai pengawet alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging.
pengeringan
setelah direndam dalam larutan garam, daging kemudian dijemur di bawah sinar matahari. proses penjemuran ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga daging benar-benar kering dan keras. pada musim hujan, proses pengeringan bisa dilakukan dengan bantuan oven.
penyimpanan
daging yang sudah kering dan keras disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi. daging kering ini bisa bertahan hingga beberapa bulan dan siap diolah menjadi berbagai macam hidangan.
baca juga:mau bebas dari flek: ini dia 5 tips mengatasi flek hitam untuk kulit yang bersinar
cara mengolah bekamal
bekamal yang sudah dikeringkan bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat. berikut adalah salah satu resep sederhana untuk mengolah bekamal menjadi masakan yang nikmat:
bekamal tumis pedas
bahan-bahan:
250 gram daging bekamal
5 siung bawang putih, cincang halus
5 siung bawang merah, cincang halus
10 buah cabai merah, iris serong
2 batang serai, memarkan
2 lembar daun jeruk
garam dan gula secukupnya
minyak untuk menumis
baca juga:panduan lengkap pendakian gunung salak: rute dan tips penting
cara memasak:
rendam potongan daging bekamal dalam air hangat selama 15-20 menit untuk melunakkannya.
tiriskan daging dan potong-potong sesuai selera.
panaskan minyak dalam wajan, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
masukkan cabai merah, serai, dan daun jeruk. tumis hingga layu.
tambahkan potongan daging bekamal, aduk rata.
bumbui dengan garam dan gula sesuai selera.
masak hingga semua bumbu meresap dan daging empuk.
baca juga:5 tips efektif mencerahkan kulit wajah agar lebih glowing!
angkat dan sajikan dengan nasi hangat.
nilai budaya dan kearifan lokal
bekamal tidak hanya menjadi simbol kekayaan kuliner suku osing tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak.
proses pengasinan dan pengeringan daging merupakan teknik pengawetan tradisional yang sudah dilakukan sejak lama dan masih dipertahankan hingga kini.
selain itu, bekamal juga menjadi salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan daging kurban sehingga bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lebih lama.
potensi wisata kuliner
bekamal memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata kuliner di banyuwangi. dengan memperkenalkan bekamal kepada wisatawan, desa tamansuruh dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui penjualan produk olahan daging khas ini.
baca juga:suka telat haid, 4 tips agar kamu tidak telat haid.
selain itu, wisata kuliner juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan budaya dan tradisi kuliner suku osing kepada generasi muda dan masyarakat luas.
bekamal adalah salah satu kuliner khas desa tamansuruh yang menggambarkan keunikan dan kearifan lokal suku osing dalam mengolah daging kurban.
dengan proses pengasinan dan pengeringan, bekamal menjadi alternatif olahan daging yang awet dan lezat.
menikmati bekamal tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang berbeda, tetapi juga menghargai warisan budaya dan tradisi yang telah dijaga selama bertahun-tahun.
baca juga:5 tips efektif mencerahkan kulit wajah agar lebih glowing!
mari lestarikan dan nikmati kekayaan kuliner lokal seperti bekamal, yang tidak hanya enak tetapi juga sarat makna budaya. *

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 10 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan