Film Beauty and the Beast: Si Cantik dan Si Buruk Rupa
Film Beauty and the Beast: Si Cantik dan Si Buruk Rupa-net.-net.
BACA JUGA:Film Toy Story: Persaingan Woody dan Buzz untuk Menjadi Mainan Favorit Andy
Ayahnya menyarankan Belle untuk tidak mendengarkan perkataan orang. Sang ayah pun berhasil menciptakan mesin pemotong kayu berkat dukungan dari Belle dan siap membawanya ke pameran.
Jika penemuan itu sukses, kehidupan keluarga Belle akan menjadi lebih baik. Maka beangkatlah Maurice menuju pameran. Dalam perjalanan, Maurice terhenti oleh sebuah persimpangan.
Ia salah mengambil jalur dan tersesat ke sebuah hutan yang menakutkan. Maurice dikejar oleh sekelompok serigala hingga ia terjatuh dari kudanya.
Ia berlari sekuat tenaga menuju bangunan terdekat dan berhasil menyelamatkan diri ke dalam sebuah istana yang terbengkalai.
BACA JUGA:Film The Iron Giant: Kisah Nyata yang Memilukan
Alangkah terkejutnya Maurice ketika ia dipersilakan untuk istirahat oleh perabotan yang bisa bicara.
Perabotan istana dipimpin oleh sebuah jam bernama Cogsworth yang menentang kebaikan hati perabotan lainnya untuk mengizinkan Maurice beristirahat.
Lumiere, sebuah tambatan lilin (candelabra) mempersilakan Maurice duduk di sofa besar dekat perapian sementara Mrs. Potts si Nyonya Teko menuangkan the untuk Maurice.
Cogsworth sangat cemas karena Beast pasti akan marah besar jika mengetahui perbuatan mereka. Benar saja, Beast mengamuk ketika melihat Maurice duduk di sofanya dan meminum tehnya.
BACA JUGA:Film Chicken Run Dawn of the Nuggets: Munculnya Ancaman Baru Bagi Para Ayam
Ia kemudian menyeret Maurice ke menara dan memenjarakannya. Sementara itu di kota, Gaston sedang melamar Belle untuk segera menikahinya.
Namun sekali lagi, Belle menolak dan kali ini mempermalukan Gaston. Lelaki itu lantas bertekad untuk menikahi Belle walau bagaimanapun caranya.
Setelah Gaston pergi, Philippe, kuda milik Maurice, kembali tanpa ayah Belle. Gadis itu kemudian bergegas memacu Philippe untuk mengantarkannya ke tempat ayahnya.
Kuda itu mengantarkan Belle sampai ke istana tua yang terbengkalai. Belle menyusuri istana itu untuk mencari ayahnya. Ia dibantu oleh perabotan istana dan akhirnya menemukan ayahnya dikurung di menara.