Gunung Padang, Potensi Piramida Tertua di Dunia, Ini 6 Faktanya!

Gunung Padang, Potensi Piramida Tertua di Dunia, Ini 6 Faktanya!--

BACA JUGA:Meraih Puncak Kedua Tertinggi di Jawa: Jelajah Jalur Pendakian Gunung Slamet

Tahap pembangunan terakhir diperkirakan berlangsung antara 6.000 dan 5.500 SM dan terakhir antara 2.000 dan 1.100 SM.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa lapisan-lapisan batu yang membentuk Gunung Padang menunjukkan teknik konstruksi yang sangat canggih untuk masa itu.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang membangun Gunung Padang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sangat maju dalam arsitektur dan teknik konstruksi.

3. Kemiripan dengan Konstruksi Teras Batu di Seluruh Dunia

BACA JUGA:Pastikan Pelaksanaan Pilkada Berjalan Lancar

Gunung Padang memiliki kesamaan dengan beberapa situs megalitikum terkenal lainnya di dunia, seperti piramida berundak Lebak Cibedug di Indonesia, Candi Kethek di Jawa Tengah, Machu Picchu di Peru, dan Nan Madol di Pulau Pohnpei, Mikronesia.

Semua situs ini menggunakan teknik konstruksi teras batu yang serupa, menunjukkan bahwa prinsip-prinsip desain ini mungkin merupakan bagian dari tradisi arsitektur yang lebih luas yang tersebar di berbagai belahan dunia.

"Konsep teras batu dapat ditemukan di seluruh dunia, seperti Machu Picchu yang dibangun oleh peradaban Inca dan Nan Madol di Pulau Pohnpei, Mikronesia, yang juga menggunakan batuan sambungan serupa," kata Natawidjaja.

Temuan ini menambah kompleksitas dan kekayaan sejarah Gunung Padang, menjadikannya sebagai salah satu situs prasejarah yang sangat berharga.

BACA JUGA:Disdikbud Sukses Gelar House Training Guru Penggerak

4. Kontroversi dan Dukungan

Meskipun penelitian ini menawarkan pandangan baru yang menarik, tidak sedikit ahli yang skeptis terhadap klaim tersebut.

Beberapa arkeolog dan geolog berpendapat bahwa bukti yang ada belum cukup untuk membuktikan bahwa Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia.

Namun, penelitian ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan para peneliti independen, yang melihat potensi besar dalam pengembangan dan eksplorasi lebih lanjut di situs ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan