Tiga Martinez, Dua Lionel: "Built to Last"
Logo--Net
OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
"FALLAR Campeone". Apa boleh buat! Tiga Martinez dan dua Lionel, telah menggagalkan laju senior, James Rodriguez untuk membawa rekan-rekan Kolombia-nya, meraih mimpi dua dasawarsa.
Ya, dua dasawarsa, atau dua dekade. Terlalu panjang untuk rentang, merebut kembali mahkota Copa America, yang terakhir didapat "Los Cafeteros" (2021).
Tiga Martinez, Emiliano (penjaga gawang Argentina), Lautaro (penyerang Argentina), dan Lisandro (bek tengah Argentina), serta dua Lionel, Messi (penyerang), dan Scaloni (pelatih Argentina), membuat tim asuhan pelatih yang juga berasal dari Argentina, Nestor Lorenzo, menyesali apa yang telah terjadi.
Argentina di bawah pelatih Lionel Scaloni, sangatlah impresif dalam membangun Timnas yang komplet.
BACA JUGA:Kenalkan Lingkungan Madrasa pada Siswa
Konsistensi, dan meratanya kemampuan teknik skuad yang dibawa mantan pemain Timnas Argentina U-20 (1997) ini. Memperlihatkan, Scaloni punya konsep jitu dalam menata dan meramu Timnas Argentina, menjadi kesebelasan yang kuat: mental, teknis, psikologis.
Pemegang tujuh caps bersama Timnas Argentina (senior) tahun 2003-2006 tersebut, terbukti sukses membawa Timnas Argentina menjuarai Piala Dunia 2022.
Tongkat estafet yang diembannya gemilang, setelah kegagalan pelatih Jorge Sampoli membawa Argentina lebih jauh di "World Cup" 2018 (Rusia). Kala itu, di fase Group, dari empat pertandingan, Lionel Messi dan rekannya, hanya menang sekali melawan Nigeria. Yang menyedihkan, Argentina dibantai Kroasia 0-3.
Silih berganti bertukar pelatih, sebelum Lionel Scaloni.
BACA JUGA:MAN 1 Siap Transformasi Digital
Bermula pasca Piala Dunia 2014, Gerardo Martino mundur, karena gagal. Lalu, untuk persiapan "World Cup" 2018 (Rusia), Federasi Sepakbola Argentina menunjuk Edgardo Bauza (2016), sebagai pengganti.
Oleng dan merangkak dalam kualifikasi di zona Amerika Selatan, Bauza pun dipecat (2017).