Tak Mau Pindah, Pilih Jualan di Trotoar
KAKI LIMA: PKL di kawasan Malioboro tetap memilih jualan di trotoar, sebagai bentuk protes para PKL tekait rencana relokasi pedagang.--pagaralampos.com
YOGYAKARTA – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di trotoar kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (12/7) malam.
Aksi itu digelar sebagai bentuk protes para PKL terkait rencana relokasi mereka.
Para PKL yang mengikuti aksi tersebut adalah pedagang yang selama ini berjualan di Teras Malioboro 2.
Berdasarkan pantauan Kompas, Jumat malam, sejumlah PKL terlihat menggelar dagangan mereka di trotoar sisi timur kawasan Malioboro.
Aksi ini juga untuk merespons rencana Pemda DIY yang hendak membangun gedung Jogja Planning Gallery (JPG) di lokasi Teras Malioboro 2. Akibatnya, PKL bakal dipindah lagi ke lokasi baru yakni di belakang Teras Malioboro 1 dan belakang mal Ramayana.
“Ini bentuk ekspresi kami setelah kami melakukan audiensi dengan DPRD dan pengelola relokasi,” kata Upik Supriyati, salah satu pedagang yang kembali berjualan di trotoar Malioboro.
Hasil audiensi pada Jumat (5/7) itu menyatakan dalam waktu sepekan harus ada diskusi Pemda DIY, Pemkot Yogyakarta, dan pedagang tentang rencana pemidahan tersebut.
Namun seminggu berlalu hingga hari ini dan tidak ada forum pembahasan tersebut. “Yang kami perlukan sebenarnya diskusi dua arah. Tuntutannya kami dilibatkan dan relokasi ke depan harus transparan,” kata Upik.
BACA JUGA:Liburan Bersama Keluarga ke Magelang? Ini Daftar Tempat yang Bisa Kamu Eksplore di Sana!
Menurutnya, sekitar 400 dari sekitar 1000 pedagang di Teras Malioboro 2 memutuskan kembali berjualan di trotoar malam itu. Para pedagang ini berasal dari tiga paguyuban PKL.
Aksi tersebut dipantau petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Kepala UPT Pengelolaan Cagar Budaya Kota Yogyakarta Ekwanto pun menyambangi para PKL yang berjualan di trotoar.
“Jelas ini pelanggaran karena pasca-relokasi diputuskan tidak boleh ada aktivitas ekonomi apapun,” kata dia di lokasi.