SUGBK Batasi Terima Event Non Olahraga

Ilustrasi--Net

INDONESIA - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, akan memprioritaskan agenda timnas Indonesia. Maka dari itu, pihak SUGBK membatasi event non olahraga. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan GBK, Sri Lestari Puji Astuti.

"Sebenarnya, flasback marwahnya GBK ini sebagai sarana olahraga dan aset milik pemerintah," ucap Sri Lestari Puji Astuti kepada awak media termasuk BolaSport.com di SUGBK, Rabu (10/7/2024). "Dalam proses pengelolaannya kami utamakan timnas.

Dalam hal ini berlatih dan melakukan kegiatan."

"Bukan hanya timnas sepakbola yang rutin di lapangan A dan B, aquatik juga sudah lima tahun belakangan latihan di stadion kami, hoky juga, banyak lah ya, termasuk tenis yang prestasinya naik.

BACA JUGA:Wujudkan Keluarga yang Sehat

Kalau bicara statistik atau okupansi, pemakaian terbesar GBK dari olahraga," kata Sri Lestari Puji Astuti.

Diakui Sri, hingga Desember 2024, penggunaan SUGBK untuk kegiatan non olahraga sudah dibatasi.

Di medio tersebut, timnas Indonesia mempunyai dua laga kandang Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Melawan Jepang (14/11/2024) dan Arab Saudi (19/11/2024).

BACA JUGA:10 Gunung yang Dianggap Paling Suci oleh Umat Beragama di Dunia!

Sementara pada laga kedua Grup C kontra Australia, Selasa (10/9/2024), timnas Indonesia berkandang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya Jawa Timur.

Lantaran, di masa tersebut, SUGBK menjadi lokasi pelaksanaan misa pada sela-sela kunjungan Pemimpin Umat Katolik Dunia, Paus Fransiskus, Kamis (5/9/2024).

"Kami coba untuk mencoba menjaga event yang akan masuk ke sini," ujar Sri.

"Contoh bulan Juli-Desember, direksi ambil kegiatan pembatasan event, kami ingin fokus perbaiki event agar dipakai timnas berlaga betul-betul fit dan prima. Itu yang kami lakukan."

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan