Kota Khatulistiwa. Ini Sejarah Nama Kota Pontianak. Penasaran kan? Simak Uraiannya!

Reporter: Dep |

Editor: Zulfani |

Jumat , 12 Jul 2024 - 17:11

Kota Khatulistiwa. Ini Sejarah Nama Kota Pontianak. Penasaran kan? Simak Uraiannya!--Net

Baas menyebut Syarif Abdulrahman telah meninggalkan Kerajaan Mempawa.

Ia mengumpulkan modal untuk melengkapi kapal Pengkalan dan Lancang.

Belakangan, Syarif Abdurrahman berperang melawan kolonialisme Belanda.

Ia dibantu oleh Sultan Pasir dalam membajak kapal Belanda di dekat Bangka dan kapal Inggris dan Perancis di pelabuhan Pasir.

Sharif Abdulrahman menjadi kaya dan membangun pemukiman di sebuah pulau dekat Sungai Kapuas.

Ia menemukan pertigaan Sungai Randak dan mengembangkan kawasan itu sebagai pusat perdagangan.

Daerah ini juga dikenal dengan nama Pontianak. *

kota khatulistiwa. ini sejarah nama kota pontianak. penasaran kan? simak uraiannya!                            koranpagaralampos.co - kota pontianak terletak di provinsi kalimantan barat.
kota ini dijuluki “kota khatulistiwa” karena wilayahnya terletak di luar garis lintang nol derajat.
kota ini juga disebut pinyin oleh orang tionghoa pontianak.
asal usul namanya sering dikaitkan dengan mitos kuntilanak yang tersebar luas, dan terdapat juga legenda lainnya.
baca juga:perburuan kepala manusia? inilah 5 ritual besar dan utama suku dayak
sharif abdurrahman, putra seorang pengkhotbah muslim arab bernama al-habib hussin.
ia mendirikan kota pontianak pada tanggal 23 oktober 1771.
landasan ini ditandai dengan penggundulan hutan pada pertemuan sungai landak, kapuas kesil dan kapuas besar.
syarif abdurrahman kemudian diangkat menjadi sultan oleh raja pontianak i pada tahun 1778.
baca juga:suku dayak di kalimantan, tradisi, keberanian, dan hubungan dengan alam!
pusat pemerintahannya adalah masjid agung sultan abdulrahman al-qadriyeh dan istana qadliya.
saat ini terletak di desa dalam bugis di kabupaten pontianak timur.
syarif abdulrahman mengutip asal usul kota indonesia karya zenuddin tempo doeloe (2014), kerap diganggu kuntilanak saat berjalan menyusuri sungai kapuas.
baca juga:pentingnya keragaman suku dayak, mengenal enam rumpun etnis utama di kalimantan!
karena kegelisahannya itu, ia dengan paksa menembakkan meriam untuk mengusir kuntilanak.
meriam jatuh di dekat pertemuan sungai kapuas dan landak yang merupakan wilayah kesultanannya.
saat ini tempat tersebut dikenal dengan nama kampung betting.
selain cerita tersebut, sebagian masyarakat meyakini bahwa nama pontianak berasal dari legenda ayunan anak dan pohon punti.
baca juga:gemar membaca. ini 10 alasan membangun kenapa kamu harus membudayakan membaca
menurut sejarahnya, kota pontianak lahir dari ayunan anak-anak di sekitar masji jami.
ayunan ini biasanya digunakan oleh anak-anak yang keluarganya bekerja.
lalu ada lagi legenda yang berasal dari kata pohon punti.
pohon punti atau pohon ponti artinya pohon yang tinggi.
baca juga:jejak budaya, menjelajahi 5 kuliner tradisional dari tanah dayak kalimantan timur
saat itu banyak pohon tinggi di kalimantan. oleh karena itulah nama pontianak lahir.
ada versi lain mengenai kisah berdirinya kota pontianak.
berbeda dengan versi ini dalam buku “borneos wester afdeling” karya sejarawan belanda v.j.
buku ini menceritakan tentang bagaimana belanda menyerbu pontianak dari batavia pada tahun 1194.
baca juga:percaya aatu tidak! ini 5 misteri mengerikan suku dayak 
baas menyebut syarif abdulrahman telah meninggalkan kerajaan mempawa.
ia mengumpulkan modal untuk melengkapi kapal pengkalan dan lancang.
belakangan, syarif abdurrahman berperang melawan kolonialisme belanda.
ia dibantu oleh sultan pasir dalam membajak kapal belanda di dekat bangka dan kapal inggris dan perancis di pelabuhan pasir.
baca juga:persiapan hati dan jiwa, prosesi penting dalam ritual tiwah suku dayak
sharif abdulrahman menjadi kaya dan membangun pemukiman di sebuah pulau dekat sungai kapuas.
ia menemukan pertigaan sungai randak dan mengembangkan kawasan itu sebagai pusat perdagangan.
daerah ini juga dikenal dengan nama pontianak. *

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 10 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan