Bikin Syok! Inilah Tradisi Kanibalisme Suku Papua yang Suka Makan
Bikin Syok! Inilah Tradisi Kanibalisme Suku Papua yang Suka Makan --
BACA JUGA:Tak Kenal Kewarganegaraan? Mengenal Suku Bajau yang Hidup di Lautan Lepas
Praktik kanibalisme suku Dani terakhir kali terjadi pada tahun 1968, ketika seorang pria bernama Yali dibunuh dan dimakan oleh suku Dani karena dianggap sebagai mata-mata.
Namun, sejak itu, praktik ini sudah tidak dilakukan lagi, karena larangan dari pemerintah dan pengaruh dari agama Kristen.
Suku Tolai
Suku Tolai adalah suku yang berasal dari Papua Nugini, tetangga dari Papua. Suku ini mendiami daerah pesisir timur laut Papua Nugini, di sekitar Teluk Gazelle.
BACA JUGA:Rasa Syukur Masyarakat Suku Baduy. Mengenal Tradisi Kawalu
Suku Tolai memiliki populasi sekitar 120.000 orang, dan memiliki budaya yang maju dan kompleks.
Suku Tolai dikenal karena sistem pertukaran barang yang disebut tabu, yang menggunakan kerang sebagai mata uang.
Suku Tolai juga pernah melakukan tradisi kanibalisme, yang terkait dengan ritual pengorbanan dan pembalasan.
Suku Tolai mempraktikkan kanibalisme ketika mereka membunuh dan memakan orang yang dianggap sebagai korban pengorbanan untuk dewa-dewa mereka.
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Pekarangan Rumah Untuk Menanam Sayuran
Orang-orang yang menjadi korban biasanya adalah tawanan perang, budak, atau orang asing. Suku Tolai juga mempraktikkan kanibalisme sebagai bentuk pembalasan terhadap orang yang telah menyakiti atau membunuh anggota suku mereka.
Salah satu contoh adalah pembunuhan dan kanibalisme terhadap misionaris Inggris pada abad ke-19, yang dianggap sebagai musuh dan penyebab penyakit.
Praktik kanibalisme suku Tolai berakhir pada tahun 1978, ketika mereka membunuh, memasak, dan memakan menteri dan tiga orang guru dari negara Fiji, yang kemudian menyebabkan kemarahan dan pengejaran dari pemerintah Papua Nugini.
Demikian artikel yang saya buat tentang sejarah tradisi kanibalisme suku yang ada di Papua. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.***