Wajib Tahu Guys! Berikut Ini 5 Tips yang Terbukti Mengatasi Kesulitan Tidur Malam Hari
Wajib Tahu Guys! Berikut Ini 5 Tips yang Terbukti Mengatasi Kesulitan Tidur Malam Hari-Kolase by Pagaralampos.com-pagaralampos
KORANPAGARALAMPOS.CO- Insomnia adalah kondisi gangguan tidur yang menyebabkan kesulitan untuk tidur atau tetap tidur sepanjang malam.
Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan mengonsumsi minuman berkafein atau alkohol sebelum tidur,
masalah psikologis seperti stres, depresi, dan gangguan kecemasan, serta kondisi medis tertentu seperti nyeri sendi atau efek samping obat-obatan.
Insomnia dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu insomnia akut yang terjadi dalam jangka pendek dan insomnia kronis yang berlangsung lebih lama.
BACA JUGA:Jangan Cemas Guys! Inilah 6 Tips Langkah-langkah Mudah Meredakan Sakit Tenggorokan
Penderita insomnia sering mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari, sering terbangun di tengah malam, dan sulit untuk tidur kembali.
Kurangnya waktu tidur ini dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, seperti kelelahan, penurunan sistem kekebalan tubuh, kurang fokus, dan meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
Insomnia kronis adalah kondisi gangguan tidur yang membuat seseorang kesulitan tidur dalam jangka waktu yang panjang, bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, dan cenderung bersifat kambuhan.
Kesulitan untuk tidur di malam hari adalah salah satu gejala utama insomnia.
BACA JUGA:Mau Perawatan Kulit Kering? Inilah 7 Tips Panduan Lengkap Untuk Hidrasi Maksimal
Cleveland Clinic mencatat bahwa insomnia merupakan gangguan tidur yang umum dialami, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan peningkatan berat badan.
Tidur yang cukup setiap malam sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Orang yang mengalami insomnia perlu mencari cara untuk mengatasi kondisi ini karena dapat memengaruhi kesehatan fisik dan emosional mereka.
Kurangnya istirahat dapat mengganggu suasana hati dan kemampuan untuk berkonsentrasi, dan dapat meningkatkan risiko kondisi seperti depresi, obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.