Mari Mengenal Tempat Bersejarah Tugu Khatulistiwa Di Pontianak
Mari Mengenal Tempat Bersejarah Tugu Khatulistiwa Di Pontianak -foto:net-net
BACA JUGA:Destinasi Wisata Di Batu Raden Memiliki Keindahan Tersendiri Yang Menawan
Pada tahun 1928, tugu equator mulai dibangun dengan bentuk sederhana, yaitu berupa tonggak (lebih dikenal dengan patok) dengan tanda panah di atasnya.
Pembangunan dilakukan oleh ahli geografi asal Belanda untuk menentukan garis equator.
Lalu, tugu yang sederhana ini disempurnakan pada 1930 dengan mengganti tanda-tanda dengan lingkaran. Pada 1938.
Penyempurnaan tugu dilakukan oleh opsiter/architech bernama Silaban, sehingga bentuk tugu menjadi lebih baik.
BACA JUGA:Hamparan Pasir Putih Membentang Menghipnotis Wisatawan, Pantai Baloiya
Berbeda dengan bentuk sebelumnya, hasil penyempurnaan bentuk tugu menjadi lebih rumit, bangunan terdiri dari empat tonggak kayu belian. Masing-masing berukuran 0,3 meter.
Tinggi tonggak bagian depan (dua tonggak) 3,05 dari permukaan tanah.
Sementara, tinggi tonggak bagian belakang sebagai bagian lingkaran dan anak panah penunjuk arah adalah 4,4 m.
Di dalam Tugu Khatulistiwa terdapat beberapa foto yang dipajang di dinding.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Bahari DI Pesisir Tanjung Bunga Istimewa, Pantai Akkarena
Foto-foto tersebut merupakan foto yang diambil pada 1930 an sampai era reformasi.
Berbagai tokoh Indonesia dan tokoh luar negeri datang berkunjung ke tugu ini.
Kenangannya diabadikan dalam foto sebagai koleksi di tugu ini.
Selain itu, koleksi juga menyiman data tentang ilmu astronomi seperti bulan, matahari, bintang, tata surya, dan bumi.