Juri Hamil

Disway--Disway

Dari tempat parkir John menuju pintu utama. Saya berjalan di belakangnya. Spekulasi. Siapa tahu boleh ikut masuk. 

BACA JUGA:Pantai Pasir Hitam? Pesona Pantai Mengening Cemagi. Bukti Wisata Bali Selalu Memikat!

Setelah melewati pintu ganda, barang bawaan harus masuk mesin detektor.

John harus balik ke mobil. Ia membawa pisau lipat kecil yang tidak lolos detektor.

Saya ditinggal di situ. Saya ngobrol dengan tiga petugas jaga: dua kulit putih seperti sosok di di film cowboy, satu kulit hitam kekar.

Saya perkenalkan diri: dari Indonesia, steman calon juri yang akan diwawancara. Mereka menyambut baik. Boleh masuk. Diminta duduk di kursi panjang di koridor dalam. 

BACA JUGA:Pantai Yogyakarta dengan Kolam dan Laguna, Destinasi Wisata Alam Terbaik!

Saya pun duduk di situ. Lorong ini lebar. Sekitar 6 meter. Tidak terasa sebagai lorong. Beberapa kursi panjang ada di kiri lorong. Kanannya kosong. Banyak display di dinding kanan: termasuk jejeran foto-foto  anggota asosiasi pengacara di wilayah itu. 

Saya pun berdiri. Pilih lihat-lihat display itu. Lalu mengintip sana-sini. Di kanan-kiri lorong ada beberapa pintu. Itulah pintu masuk ruang-ruang sidang pengadilan. Salah satunya lebih besar. Susunannya mirip yang di ruang pengadilan Presiden Trump di New York yang pernah saya lihat.

Kian lama kian banyak yang duduk di kursi panjang. Saya bertanya ke wanita setengah baya di kursi itu. Dia kulit putih. Blonde. Modis. Dia menjawab: dia juga  datang untuk wawancara jadi juri.

Kursi panjang pun tidak cukup. Banyak yang berdiri. Salah satunya: wanita yang lagi hamil tua. Pun dalam kondisi seperti itu dia harus datang: agar tidak kena pasal contempt of court.

BACA JUGA:Menikmati Keindahan Pantai di Yogyakarta, Surga Kolam Alami dan Laguna!

Saya hitung: 40 orang. Padahal yang diperlukan hanya 13 saja: 12 sebagai juri,  satu cadangan. Atau ini untuk dua atau tiga tim juri?

Tepat pukul 09.00 mereka antre masuk salah satu ruangan. Di pintu masuk mereka ditanya nama, lalu dicocokkan dengan daftar. Lantas diberi kartu nomor. John dapat nomor 45 dari total 48 orang calon juri. 

Di dalam ruangan mereka duduk di kursi yang dijejer seperti dalam kelas. Saya bisa mengintip karena pintu terbuka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan