Suku Osing Banyuwangi: Sejarah dan Perlawanan Budaya Blambangan Terhadap Mataram dan Dominasi VOC

Suku Osing Banyuwangi: Sejarah dan Perlawanan Budaya Blambangan Terhadap Mataram dan Dominasi VOC--Net

BACA JUGA:Mata Sehat Bebas Minus? 3 Tanaman Ini Ampuh Jaga Penglihatan Tetap Sehat dan Jelas

Selain itu, sebagian lain tetap menetap di Blambangan yang saat ini lebih dikenal dengan Banyuwangi.

Selain itu, suku Osing juga kerap dikaitkan dengan peristiwa puputan bayu.

Singkatnya, sekitar tahun 1771 M, masyarakat Osing menampilkan kegigihannya dalam melawan dominasi VOC.

Kemudian, suku Osing sendiri juga memiliki banyak wujud kekayaannya. Salah satunya adalah bahasa Osing.

BACA JUGA:Bikin Geleng-geleng, Investor dari Amerika Borong 70 Ribu Bitcoin

Dalam hal ini, mereka menggunakan bahasa daerahnya sendiri yang dinamakan bahasa Osing. 

Pada sejarahnya, bahasa tersebut dipercaya sebagai turunan dari bahasa Jawa Kuno yang sebelumnya digunakan Majapahit.

Akan tetapi, bahasa ini memiliki penggunaan dialek yang sedikit berbeda. 

Termasuk di antaranya dalam hal penekanan terhadap sejumlah huruf.

BACA JUGA:Drama Love All Play, Kisah Cinta Romantis di Lapangan Bulu Tangkis

Namun sayangnya, pengguna bahasa Osing diketahui semakin jarang pada keberlanjutan zaman.

Tak hanya bahasa, suku Osing juga memiliki wujud kebudayaan lainnya. 

Sebut saja seperti tradisi Tumpeng Sewu, Barong Ider Bumi, upacara adat, tari-tarian, dan lain sebagainya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan