Drama Love All Play, Kisah Cinta Romantis di Lapangan Bulu Tangkis
Drama Love All Play, Kisah Cinta Romantis di Lapangan Bulu Tangkis-net-net
BACA JUGA:Ketehui Penyebab Dan Cara Mengatasi Jerawat Hormonal Yang Meradang
Park Tae Joon sebenarnya tidak suka olahraga, namun ia harus bermain badminton supaya tetap bisa menyambung hidup. Mereka berdua saling mendukung satu sama lain sejak usia 12 tahun.
Saat kecil, Park Tae Yang ketahuan mencuri sepeda milik Park Tae Joon di sinopsis Love All Play. Pada saat itu Park Tae Joon sudah dilatih menjadi atlet badminton untuk pertandingan junior.
Park Tae Joon berkata jika Park Tae Yang bisa mengalahkannya, maka ia tidak akan melaporkan pencurian itu ke komite sekolah.
Setelah bermain badminton, para pelatih menyaksikan bakat Park Tae Yang. Pada saat itu, Park Tae Yang adalah yatim piatu.
Ia bermain badminton supaya bisa makan tiga kali sehari. Namun lama kelamaan ia menyukai badminton.
Park Tae Joon yang Pernah Cetak Rekor
Berbeda dengan Park Tae Yang yang sangat menyukai badminton, Park Tae Joon justru bekerja seperti mesin saat berada di lapangan.
Ia mundur dari tim nasional karena tidak tahan melihat temannya yang terpaksa bermain saat cedera. Dalam sinopsis Love All Play, ia juga membuat raketnya sebagai tanda pensiun.
Tim badminton Yunis menghubungi Park Tae Joon dengan tawaran gaji lebih tinggi. Akan tetapi, ia sudah kehilangan semangat karena menganggap badminton sebagai pekerjaan.
BACA JUGA:Anda Sering Merasakan Nyeri lutut ? Inilah 6 Obat Yang Efektif Untuk Nyeri Lutut
Padahal Park Tae Joon adalah atlet yang pernah mencetak rekor 493 km sehingga menginspirasi banyak orang.
Melihat Park Tae Yang kembali bermain, Park Tae Joon pun kembali mempertimbangkan tawaran Yunis.
Mereka berdua kini sama-sama bermain badminton seperti saat masih kecil. Sinopsis Love All Play juga menunjukkan chemistry yang kuat di antara mereka.