Dari Megono Hingga Kopi Tahlil, Menyusuri Jejak 7 Kuliner khas Pekalongan

Dari Megono Hingga Kopi Tahlil, Menyusuri Jejak 7 Kuliner khas Pekalongan-foto:net-net

Tidak lengkap rasanya apabila singgah ke Pekalongan tanpa menikmati kuliner khasnya, sego megono. Sego megono merupakan nasi putih dengan topping cacahan nangka muda yang rasanya gurih nikmat.

Sebelumnya, nangka muda dicampur kelapa parut dan aneka bumbu rempah. Nasi megono dinikmati dengan berbagai lauk rumahan sesuai selera.

Ada banyak tempat makan yang menyajikan sego megono. Namun, jika ingin lebih otentik dapat mengunjungi RM Tjukup.

Kuliner legendaris Pekalongan ini sudah berjualan sego megono sejak 1982. Tempat makan disebut-sebut sebagai penjual sego megono favorit mendiang Bondan Winarno.

RM Tjukup menyediakan 30 hingga 40 lauk pendamping untuk menikmati sego menggono. Namun, lauk yang paling laris diburu adalah olahan cumi hitam yang dimasak menggunakan tinta cumi itu sendiri.

BACA JUGA:Surga Kuliner Tersembunyi, 8 Makanan Khas Lebak yang Sayang Jika Dilewatkan

6. Tauto

Tauto merupakan sejenis soto khas Pekalongan yang memiliki cita rasa berbeda dari soto pada umumnya. Yang membuat tauto unik adalah penggunaan tauco sebagai salah satu bumbu utamanya.

Tauco memberikan rasa gurih dan sedikit manis pada kuah soto. Tauto biasanya berisi daging sapi atau ayam, bihun, tauge, dan irisan kol, yang kemudian disiram dengan kuah tauco yang kental dan kaya rempah.

Sebagai pelengkap, biasanya disajikan dengan kerupuk atau emping melinjo. Tauto menawarkan sensasi rasa yang kompleks dan memanjakan lidah, menjadikannya salah satu makanan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Pekalongan.

7. Kopi Tahlil

BACA JUGA:Menjelajahi Kuliner Pekalongan, 5 Makanan Khas yang Unik dan Menarik

Kopi Tahlil adalah minuman khas Pekalongan yang unik dan berbeda dari kopi pada umumnya. Minuman ini biasanya disajikan pada acara tahlilan, yaitu doa bersama untuk memperingati orang yang telah meninggal.

Kopi Tahlil dibuat dari campuran kopi hitam, gula merah, jahe, dan berbagai rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga. Rasanya sangat khas, memadukan pahitnya kopi dengan manisnya gula merah dan hangatnya rempah.

Kopi Tahlil bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Pekalongan yang kaya akan nilai kebersamaan dan religiusitas.

Tag
Share