Keindahan Alam dan Tradisi Lokal, Petualangan Wisata di Desa Jatiluwih!

Pengembangan pariwisata di Jatiluwih didasarkan pada konsep community-based tourism, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat.

Ketua DTW desa wisata Jatiluwih, Ketut Purna Jhon, menekankan pentingnya peran petani setempat dalam mendukung pengembangan pariwisata.

Masyarakat lokal didorong untuk menjaga kelestarian alam dan sumber daya air, serta terlibat dalam pengelolaan pariwisata.

Aktivitas Wisata yang Menarik

Desa Wisata Jatiluwih menawarkan berbagai aktivitas wisata, seperti trekking di rice terrace yang indah, bersepeda, demo masak, dan kunjungan ke perkebunan kopi, alpukat, dan durian.

BACA JUGA:Melihat Keunikan Desa Wisata Tunggulsari, Pesona Alam dan Kegiatan Seru!

Untuk menyambut delegasi World Water Forum, desa ini akan dihiasi dengan penjor dan menyuguhkan tari tradisional Bali, Tari Rejang, serta hidangan tradisional seperti Jaje Laklak.

Kearifan Lokal dan Tradisi Bali

Selain knjungan ke Jatiluwih, delegasi World Water Forum juga akan diajak untuk melakukan prosesi melukat, upacara penyucian jiwa yang umum dilakukan oleh umat Hindu di Bali.

Melukat bertujuan untuk menyegarkan pikiran dan menyucikan jiwa, serta menunjukkan betapa pentingnya air dalam budaya dan kehidupan masyarakat Bali.

Desa Wisata Jatiluwih adalah perwakilan yang indah dari keberagaman budaya dan kekayaan alam Indonesia.

BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Imperdible di Ngawi, Keindahan Alam yang Menakjubkan!

Melalui pengembangan pariwisata berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat setempat, Jatiluwih tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan, tetapi juga menjadi contoh penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Dengan menyelami keindahan alam dan kearifan lokal di Jatiluwih, pengunjung dapat memahami nilai-nilai budaya dan kehidupan yang kaya di Bali. *