Sejarah Unik di Balik Pusat Wisata Kuliner Jalan Surya Kencana di Kota Bogor Jawa Barat
Sejarah Unik di Balik Pusat Wisata Kuliner Jalan Surya Kencana di Kota Bogor Jawa Barat-Net-Net
Bahkan, sampai saat ini, Jalan Suryakencana tidak pernah padam dari peradaban dan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Road of never sleeping, begitulah julukan bagi Jalan Suryakencana, yang berarti roda kehidupan warga di sana tidak pernah berhenti berputar di samping kondisi jalan yang semakin membaik seiring perkembangan zaman.
BACA JUGA:Gelombang Rasa Pulau Lombok, 8 Delikatesa Kuliner yang Wajib Dicoba
BACA JUGA:Rasa Pulau Lombok, Menggoda Lidah dengan 6 Makanan Khas yang Tak Terlupakan
Di bagian utara kawasan Jalan Suryakencana dulunya merupakan sebuah pasar bernama Pasar Baroe atau Pasar Bogor dan menjadi pasar tertua di Bogor.
Pasar ini dilengkapi dengan bangunan cagar budaya yaitu Klenteng Hok Tek Bio (Vihara Dhanagun) yang dipakai sebagai tempat beribadah serta perayaan hari besar.
Dilansir dari laman Budaya Indonesia, cagar budaya lainnya terletak di belakang Pasar Bogor. Terdapat Hotel Pasar Baroe yang dibangun pada tahun 1800-an.
Hotel ini dibangun bersamaan dengan dua hotel tersohor di kota ini. Bangunan ini berasitektur Indies dan dipadukan dengan corak Eropa dan Tionghoa, dahulu bangunan ini menjadi tujuan utama para pelancong dari etnis Tionghoa, Eropa, Arab, hingga Pribumi.
BACA JUGA:Yuk intip Sinopsis Because This Is My First Life, Drama Jung So Min yang Bikin Baper!
BACA JUGA:Pj Wako Hadiri Lepas Sambut Pangdam II Sriwijaya
Namun, banyak bangunan terkena dampak modernisasi sehingga jauh dari perhatian dan penanganan dari berbagai pihak yang bertanggung jawab.
Tempat yang dulunya menjadi pasar tradisional sekarang sudah berganti menjadi Plaza Bogor dan pasar tradisional tersebut berada di bagian belakang gedung.
Dimulai tahun 1950, nama Handelstraat telah diubah oleh pemerintah Kota Bogor menjadi Suryakencana sehingga sekarang lebih dikenal sebagai Kawasan Pecinan Suryakencana.
Pemerintah Kota Bogor bersama PU-PERA memerlihatkan nilai pluralisme yang tergabung atas kebudayaan Tionghoa dan budaya Sunda.
BACA JUGA:Wisata Paling Memukau yang Ada di Lampung, Kalian Wajib Kunjungi!