Telan Anggaran Hingga 4,4 M
STUNTING: Menu PTM Dinkes Kota Depok Kecamatan Tapos tuai keritikan dari masyarakat.--Net
DEPOK – Menu program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok di Kecamatan Tapos menuai kritik dari masyarakat.
Pasalnya, menu pencegah stunting yang disajikan dengan anggaran Rp18.000 per paket hanya berupa nasi, kuah sop, dan tahu rebus.
Masyarakat menilai sajian itu belum mampu menunjang asupan gizi anak. Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilman mengaku geram.
BACA JUGA:Belum Ada Investor Asing Masuk IKN
Ikra mempertanyakan kandungan gizi dalam makanan tersebut. Sebab, program itu seharusnya bertujuan untuk menurunkan tingkat stunting di Kota Depok.
Menurut Ikra, Pemerintah Kota Depok seharusnya memberikan makanan yang bergizi, seperti telur, ikan, atau daging. Terlebih, anggaran program tersebut sekitar Rp 4,4 miliar, dengan rincian Rp 18.000 untuk satu paket makanan.
Menanggapi temuan ini, Dinkes Kota Depok mengakui ada kekeliruan dalam program PMT di Kecamatan Tapos.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat 5 Manfaat Kesehatan Dari Rutin Mengonsumsi Durian
“Di Kecamatan Tapos terjadi ketidaksesuaian menu dan ada arahan yang belum sesuai,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Jawa Barat Mary Liziawati.
Menurut Mary, kekeliruan terjadi karena kader posyandu yang mendistribusikan makanan tambahan tidak tersosialisasi dengan baik.
“Memang harapannya kemaren sudah tersosialisasikan ke kader di bawah, tapi ada saja kader yang mungkin ketinggalan. Seperti di Tapos, belum terjadi koordinasi yang baik, lintas sektor di hari pertama,” ujar Mary.
BACA JUGA:Film Something In Between: Nekatnya Remaja dan Kisah Fantasi
Padahal, kecamatan lainnya di Kota Depok menerapkan menu PMT sebagaimana dalam ketentuan dinkes, yakni berupa makanan kudapan untuk enam hari, dan makanan lengkap di hari ketujuh.
“Karena di kecamatan lain sih benar menunya, berjalan baik. Di kecamatan lain kan kudapan, eh di Tapos kok nasi, gitu ya,” tutur Mary.