Hal ini membuat kondisi ekonomi dunia semakin memburuk. Bahkan, hampir seluruh negara yang ada di Bumi mengalami kekacauan.
Mulai dari negara-negara Eropa, Amerika, dan tak terkecuali Indonesia. Kondisi ekonomi yang semakin terpuruk membuat bahan pangan menjadi langka.
BACA JUGA:Film Filosofi Kopi, Memaknai Hidup dari Secangkir Kopi
Tidak hanya jumlahnya yang semakin terbatas, tetapi juga harga yang mahal. Berada dalam situasi yang sulit, masyarakat pun berupaya untuk bertahan hidup dengan segala macam cara.
Alhasil, tindak kejahatan dan aksi kriminal tidak dapat terelakan. Selain itu, muncul gerakan pemberontakan terhadap pemerintah.
Munculnya Piranas
Munculnya Piranas di tengah-tengah kekacauan, akan menjadi sinopsis Foxtrot Six selanjutnya. Piranas merupakan partai politik yang korup dan jahat.
BACA JUGA:Film Thriller Rumah Dara: Penganut Sekte Sesat
Orang-orang yang tergabung dalam partai ini adalah penguasa. Bahkan, mereka dapat mengendalikan parlemen dan presiden Indonesia.
Tak hanya itu saja, partai ini juga memiliki elite-elite oligarkis yang terus berupaya memonopoli distribusi pangan.
Mereka memanfaatkan keadaan global yang semakin kacau demi keuntungan politik. Aksi jahat mereka pun semakin tidak terkendali meskipun merugikan banyak orang.
BACA JUGA:Film Tomb Raider 2018: Lara Croft yang Lebih “Manusiawi”
Melawan Kelompok Pemberontak
Dalam sinopsis Foxtrot Six kita akan lebih banyak melihat kekejaman Piranas. Partai ini membohongi dan memanipulasi masyarakat melalui cara-cara mereka yang kotor.
Mereka mengorbankan kesejahteraan rakyat kecil dengan mengekspor bahan makanan ke luar negeri demi mendapatkan keuntungan secara sepihak.
Melihat ketidakadilan ini, sekelompok rakyat pun membentuk kelompok pemberontak untuk melawan Piranas. Piranas yang mengandalkan teknologi canggih mendengar kabar tersebut.