Dua Tahun Tak Gelar Sholat Tarawih

Minggu 31 Mar 2024 - 20:39 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

LAHAT – Keberadaan guru mengaji dan marbot di Kabupaten Lahat, nampaknya harus lebih jadi perhatian Pemkab Lahat.

Pasalnya, keberadaan guru mengaji dan marbot ini, bisa jadi ujung tombak mewujudkan Bumi Seganti Setungguan sebagai Kota Takwa, seperti yang diinginkan Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP MSi.

Lama tidak adanya guru mengaji dan marbot masjid, dampaknya kini sangat dirasakan oleh sejumlah desa di Kabupaten Lahat.

BACA JUGA:Sidak Pangkalan, Pastikan Ketersediaan Gas Melon

Salah satunya, Desa Mandi Angin, Kecamatan Gumay Talang, Lahat.

Dimana sejak dua tahun terakhir, desa ini tidak lagi melakukan sholat tarawih berjamaah di masjid  yang ada di desa.

Dapati laporan tersebut, Jumat malam (29/3), anggota DPRD Lahat, Nopran Marjani SPdi, rupanya langsung lakukan pemantauan ke Desa Mandi Angin.

BACA JUGA:Kak Pian – Pagaralam Pos Undi Kupon THR

Setiba di desa, persis ketika ibadah sholat Tarawih tengah berjalan, Nopran mala disambut oleh sejumlah bapak-bapak yang tengah asik nongkrong di pinggir desa.

Politisi Partai Gerindra Kabupaten Lahat ini pun, langsung menuju Masjid Mardhotillah yang tak begitu dalam masuk ke desa.

Kondisinya masjid dalam keadaan tertutup, tak ada satu orangpun yang.

BACA JUGA:Tetapkan Standar Besaran Zakat Fitrah 1445 H

menjalankan ibadah sholat tarawih.

“Saya kesini untuk memastikan laporan masyarakat, apa sebenarnya yang jadi persoalan masjid ini tidak menggelar sholat tarawih. Apalagi kabarnya ini sudah berlangsung lama. Sehingga warga yang ingin sholat tarawih, terpaksa sholat ke masjid di desa lain,” kata Nopran Marjani, Minggu (31/3).

Dari hasil penelusuran, beragam alasan dilontarkan sejumlah warga kenapa Masjid Mardhotillah di Desa Mandi Angin tidak laksanakan sholat tarawih.

Kategori :