Masjid Raya Hubbul Wathan ini memiliki bentuk bangunan yang unik dan megah hingga menimbulkan keinginan masyarakat untuk menjadikan masjid sebagai objek wisata religi.
Hal ini ditunjukkan dari banyaknya pengunjung yang mendatangi Masjid Raya Hubbul Wathan.
Banyak dari mereka yang tidak hanya beribadah saja, melainkan berfoto bersama keluarga.
BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban Terbaru Magetan Jawa Timur, Pesona Wisata yang Mengagumkan Tahun 2024
BACA JUGA:Mengarungi Dunia di Wisata Terbaru 2024, Petualangan Seru di Purwokerto yang Wajib Kalian Kunjungi!
Dari fenomena di atas bisa disimpulkan bahwa fungsi masjid dari zaman ke zaman akan mengalami perkembangan, bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga bisa dijadikan sebagai objek wisata religi, salah satunya Masjid Raya Hubbul Wathan.
Sempat terjadi beberapa konflik yang ditimbulkan dari pembangunan Masjid Raya Hubbul Wathan ini.
Perbedaan cara pandang bahwa fungsi masjid sebagai tempat ibadah harus difungsikan sebagaimana fungsinya seperti pada zaman Nabi Muhammad.
Kelompok tersebut menilai bahwa pembangunan masjid ini memiliki agenda lain dan menganggap bahwa pemerintah dinilai cenderung mengikuti selera pasar yang berkembang dengan mengorbankan kepentingan umat.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah di Tempat Wisata Tertua di Kuningan Jawa Barat, Situs Purbakala Cipari!
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Alam Terbaru di Ciwidey, Bandung, Destinasi Wisata Hits Tahun 2024!
Akan tetapi, perbedaan cara pandang seperti itu sudah menjadi kewajaran yang terjadi terhadap perbedaan pemahaman di era modern saat ini.
Pembangunan sarana ibadah bagi umat Islam (masjid) adalah hal yang penting sebagai warisan dari ajaran Rasulullah.
Masjid sebagai rumah ummat adalah kebutuhan utama umat Islam dalam menjalankan berbagai macam aspek keagamaannya.
Namun demikian pembangunan hajat bersama ini tidak terlepas dari ekskalasi konflik antar agama, namun hal ini menjadi salah satu yang perlu disoroti dalam eksistensi kehidupan umat Islam (Mustain, 2018).
Yang terpenting adalah bagaimana pemerintah memainkan peran meluruskan niatan baik tersebut, membangun rumah Allah tanpa ada keinginan lain yang justru dapat menimbulkan tanggapan negatif dari umat itu sendiri.*