Tiba di pertigaan lalu belok kanan, kemudian ikuti papan nama Bukit Paralayang Parangtritis
Selain sunsetnya, Pantai Parangtritis juga kental dengan budaya jawa yang sakral. Salah satunya yaitu tradisi malam 1 Suro.
Acara ini rutin digelar setiap tahun untuk merayakan Tahun Baru Jawa maupun Tahun Baru Islam yang jatuh pada 1 Muharam.
Di sini masyarakat akan menghanyutkan sesajen hasil bumi ke laut selatan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang berlimpah.
BACA JUGA:Sudah Tahu? Mitos Wisata Gua Susu
Selain di Pantai Parangtritis, perayaan ini juga dilakukan di Kraton Yogyakarta dengan melakukan kirab mengelilingi benteng sampai alun-alun utara.
Bukan hanya abdi dalem yang melakukan ritual ini, para wisatawan juga diperbolehkan ikut iring-iringan di belakang mereka, lho!
Selain perayaan malam 1 suro, ada juga festival etnis China yang disebut Peh Cun yang digelar pada tanggal 5 bulan 5 kalender Imlek.
Setelah ditiadakan selama 2 tahun terakhir, akhirnya perayaan ini kembali digelar tahun ini pada 3 Juni 2022.
BACA JUGA:Waw! Ini 5 Keunikan Wisata Sejarah Candi Agung Amuntai
Adapun rangkaian acara tersebut terdiri dari Sembahyang Peh Cun mendirikan telur, kesenian Samsie, Liong, Barongsai, dan tarian-tarian lokal.
Pantai Parangtritis dikenal dengan larangan menggunakan baju berwarna hijau kalau berkunjung ke sini.
Masyarakat percaya bahwa warna hijau adalah warna favorit Nyi Roro Kidul selaku ratu penguasa pantai selatan.
Mitosnya, ia akan menyeret siapapun yang memakai baju berwarna hijau ke tengah laut dengan ombak yang besar.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Negara Bersalju di Asia
Tapi, hal ini hanyalah mitos belaka. Bahkan, Sultan Hamengkubuwono IX juga tidak memberikan keterangan lebih lanjut tentang hal ini.