Masalah yang terjadi pada keluarga Putri bermula ketika Eyang Susana melakukan ritual pesugihan.
Ia juga mengikat perjanjian bersama dengan iblis Jaran Panoleh.
Akibat dari pesugihan dan perjanjian itu, keselamatan seluruh keluarga Putri menjadi terancam.
BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Hal ini akan menjadi konflik dalam sinopsis Anak Titipan Setan.
Pesugihan Jaran Penoleh
Fakta menarik dari sinopsis Anak Titipan Setan akan mengangkat kisah urban legend tentang pesugihan Jaran Penoleh atau Kuda Menoleh.
Hal ini merupakan kebiasaan masyarakat Jawa yang ingin mendapatkan harta dengan cara instan.
BACA JUGA:Sebulan Duakali Tamat Baca Quran, Taman Menghadap Danau
Pada film ini, fokus ceritanya tentang tumbal dari pesugihan yang dilakukan oleh Eyang Susana.
Puncak konflik dari film ini ketika Eyang Susana dan seluruh keluarganya tak terkecuali Putri sebagai penentu untuk memecahkan misteri pesugihan tersebut.
Menurut Erwin Arnada selaku sutradara film, sempat menjelaskan arti Jaran Penoleh yang sebenarnya.
Ternyata, Jaran Penoleh merupakan sebutan seorang pangeran yang memiliki hati mulia dan terkenal baik kepada masyarakat.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Ojek Online di Indonesia
Sayangnya, hal tersebut justru disalah artikan oleh masyarakat sebagai simbol pesugihan.
Menariknya lagi, kisah pesugihan Jaran Penoleh ini merupakan tugas jurnalistik milik Erwin Arnada.