Perencaaan pembangunan dipercayakan Prof. F. Klinkhamerdan B.J. Ouendag di Amsterdam.
Lawang sewu juga sebagai bukti sejarah perkembangan perkeretaapian di Indonesia.
Bangunan pertama yang didirikan adalah rumah penjaga (gedung D) dan percetakan (gedung C) sebagai bangunan direksi.
BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Anak Ajaib Thailand Gagalkan Kemenangan Korea
BACA JUGA:Menggali Sejarah Suku Maya yang Hilang
Bangunan utama (gedung A) menunggu perbaikan tanah dan mengganti dengan lapisan pasir volkanis. Pada 1 Juli 1907, gedung A, gedung C, gedung D, dan Gedung G selesai dibangun.
Gedung B dibangun pada 1916 dengan menggunakan konstruksi beton bertulang dan selesai pada awal 1918.
3. Tugu Muda
Tugu Muda dibangun untuk mengenang pengobanan rakyat atas pertempuran lima hari di Semarang.
Tugu dibangun di tengah alun-alun Semarang dan diberi nama Tugu Muda pada 28 Oktober 1945.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Peradaban Masyarakat Kuno di India
BACA JUGA:Berdampingan dengan Makam Pendekar Agung
Tidak lama berdiri, tugu itu dibongkar tentara Belanda yang tergabung dalam NICA (Nederlandsch Indie Civil Administratie) dan RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees).
Pembangunan ulang Tugu Muda berlangsung pada 1950.
Pembangunan atas inisiatif anggota eks Angkatan Muda, seperti Martadi, Suroso, A. Djaja, Suwarno, Tjipto Salim, dan Letnan Kolonel Sudiarto.
Lalu, pembangunan Tugu Muda membentuk panitia yang diketuai Walikota Semarang ke tiga, yaitu RM.Hadisoebeno Sasrowerdoyo.