Seperti shorbat adas (sup miju-miju merah) di Mesir atau Lebanon dan harira Maroko.
6. Aseeda (Yaman)
Menu aseeda menjadi lauk sederhana yang dinikmati oleh Arab selama bulan Ramadhan dan perayaan lainnya seperti Maulid.
Di Yaman, adonan tepung terigu yang lembut ini sangat umum dan biasanya disajikan dengan kaldu ayam yang dibumbui dan dimakan dengan tangan.
Hidangan ini berasal dari Andalusia abad pertengahan.
7. Haleem (Asia Selatan)
Makanan khas Asia Selatan saat bulan Ramadhan adalah haleem.
BACA JUGA:Menjelajahi Aroma Ramadan, 7 Kuliner Khas Ramadan Kupang Nusa Tenggara Timur yang Tiada Tanding
Haleem adalah tradisi kuno yang diperkirakan berasal dari hidangan yang disebut harees, yang tercatat dalam buku masak dari abad ke-10.
Haleem merupakan variasi dari sup kental yang dibuat dengan merendam biji-bijian seperti gandum dan jelai selama semalam.
Rendaman biji-bijian tersebut kemudian direbus dan dicampur dengan kuah daging untuk menghasilkan tekstur seperti pasta.
Haleem biasanya disajikan di Pakistan, India, dan Bangladesh dengan variasi yang berisi buah-buahan dan kacang-kacangan kering.
BACA JUGA:Memetik Kenikmatan Ramadan, Jelajahi 7 Menu Kuliner khas Ramadan dari Tanah Kalimantan Tengah
Selain itu, dapat juga diberi taburan jeruk nipis, bawang bombay, hingga ketumbar segar.