Sebut saja Achraf Hakimi (lahir di Spanyol), Yassine Bounou (Kanada), Sofyan Amrabat (Belanda), atau Hakim Ziyech (Belanda).
Total dari 24 pemain yang dibawa Regragui sekarang, hanya 10 orang di antaranya lahir di Maroko.
Selebihnya merupakan bagian generasi diaspora ataupun target naturalisasi.
BACA JUGA: Hadapi 2 Lawan Tanpa Lionel Messi, Timnas Argentina di FIFA Matchday
Layaknya Shin Tae-yong, Regragui sudah lazim menghadapi polemik seputar pemanggilan pemain naturalisasi di timnya.
Menurutnya, para pemain diaspora yang telah merasakan persaingan di negara dengan kompetisi yang bagus akan memberikan dampak positif pula bagi timnas.
Dengan pengalamannya, mereka dapat mentrasfer ilmu ke dalam skuad serta memperkaya referensi pelatih sehingga semua anggota tim beradaptasi dengan pola yang dikembangkan sendiri dari kepingan-kepingan pengetahuan tersebut.
"Naturalisasi bukan mengartikan sebuah kegagalan proses sosial, tetapi hanya ekspresi dari sebuah perasaan," kata Regragui
BACA JUGA:Resmi Menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen
"Bahwa Aymeric Laporte memutuskan bermain dengan Spanyol bukan berarti kegagalan di pihak Prancis."
"Mungkin dia lebih merasa sebagai orang Spanyol karena mengembangkan karier profesionalnya di sana," tutur pria yang lahir serta berkarier di Prancis pada sebagian kariernya saat jadi pemain.
Sumber:bolasport.com