Hal tersebut merajuk Sejarah suku dan legenda yang dikenal 7 manusia harimau, kenyataan susah terpahami terlihat dari keberadaan dan keadaan Suku Basemah itu sendiri yang dapat kita mengerti tersebar di beberapa daerah pelataran Sumatra.
Dengan tiap keluarga apabila mempunyai beras lebih boleh membawa beras, membawa kelapa dipersilahkan, membawa ayam juga bisa, ataupun mau sama-sama membeli kambing juga tidak apa-apa dan dengan tetap meyembelih Atas Nama Allah SWT.
Lalu ketika ingin makan bersama, maka berdoa tentu utama kemudian dibakarnya kayu gaharu atau kemenyan(syarat untuk aroma bukan ibadah pada agama atau etnis tertentu) sebagai pengharum ruangan saat makan bersama.
BACA JUGA:Pesanggrahan Rejowinangun! Begini Sejarah Situs warungboto
BACA JUGA:Peradaban Tertua di Dunia! Ini 6 Fakta Situs Megalitikum Gunung Padang.
Lebih mirip syukuran dalam agama Islam dengan rasa kebersamaan.
Jauh dari kesyrikan dan dari dahulu sudah diajarkan bahkan para Walisongo pun membumi dengan tradisi yang tidak menuju Kesyirikan, saya harap daerah yang lainnya saat ini dapat mencontoh tradisi Sedeke Rame ini yang benar.
7. Melagu Ringit
Ringit itu sendiri artinya rintihan dan tiap lagu dari ringit merupakan rintihan dan sikap pasrah yang dimainkan pada melodi gitar atau kecapi.
mungkin ada lagi tradisi lainnya yang belum diketahui penulis, sebab penulis sendiri lahir pada era milineal.
Dengan menyebarnya tiap Suku Basemah di daerah-daerah pelataran Sumatra yang telah dijelaskan maka memang filsuf yang tertanam"jangan merusak jadilah" merajuk pada sejarah dan kemarutan Ilmu Hitam saat ini. Maka dari itu pesan penulis perbanyaklah beribadah kepada yang Maha Esa.*