Disebutkan bahwa fungsi Benteng Rotterdam berubah seiring dengan perubahan kekuasaan.
Pada masa kolonial Belanda tahun 1667-1942, Fort Rotterdam berfungsi sebagai markas komando pertahanan, kantor pusat perdagangan, dan pemukiman bagi para pejabat tinggi Belanda.
Fungsi tersebut kemudian berubah pada masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945.
BACA JUGA:4 Game Penghasil Uang, Menghibur Sambil Mendapatkan Penghasilan Tambahan
BACA JUGA:Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Begini Sejarah Candi Gedong Songo
Saat itu Benteng Fort Rotterdam digunakan sebagai pusat penelitian ilmu pertanian dan bahasa.
Kemudian pada tahun 1945-1949, Benteng Fort Rotterdam digunakan sebagai pusat kegiatan pertahanan Belanda dalam menumpas pejuang-pejuang Republik Indonesia.
Pada tahun 1950, Benteng Fort Rotterdam sempat menjadi tempat tinggal anggota TNI dan warga sipil.
Sebelum kembali jatuh ke tangan Belanda, Benteng Fort Rotterdam juga pernah dijadikan Pusat Pertahanan Tentara Koninklijke Nederlandsch Indische Leger (KNIL) dalam mematahkan perlawanan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
BACA JUGA:Auto Sultan ini 5 Tips Mendapatkan Uang di Aplikasi Dana! Begini Penjelasanya
BACA JUGA:Mitos Megahnya Air Terjun Madakaripura Menjadi Tempat Bertapa Gadjah Mada
Akhirnya pada 20 Juli 1950, Ratu Belanda mengeluarkan surat keputusan bahwa KNIL dibubarkan secara resmi.
Hal ini lantas membuat Benteng Fort Rotterdam jatuh ke tangan TNI.
Pada tahun 1970, Benteng Fort Rotterdam dikosongkan dan kembali dipulihkan.
Pada tanggal 27 April 1977, Benteng Fort Rotterdam diresmikan sebagai Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar.
BACA JUGA:Mengungkap 6 Misteri Peradaban Kuno yang Hilang