Pada bangunan makam itu terdapat beberapa anak tangga menurun.
BACA JUGA:Bandara Atung Bungsu Pagar Alam Kembali Beroperasi
Kemudian, terdapat sebuah pintu yang digembok dan bertuliskan 'R Pabelan' di atasnya.
Makam tersebut ternyata makam Raden Pabelan.
Ada beberapa prasasti pembangunan yang tertulis di tembok.
Prasasti pertama ialah pemugaran bangunan pada 1981 oleh RAB Tien yang tertulis sebagai sesepuh.
BACA JUGA:7 Menu Iftar Khas Medan yang Paling Ngangeni dan Dicari Selama Ramadan, Mana Nih Favoritmu?
BACA JUGA:5 Menu Khas Buka Puasa di Kota Medan, yang Menggoyang Lidah dan Sayang untuk Dilewatkan!
Kemudian, ada prasati pemugaran ulang pada 1992 oleh Kunto Harjono selaku Direktur Pondok Solo Permai.
Saat itu, lokasi tersebut dibangun menjadi pusat perbelanjaan yang dikenal sebagai Matahari Beteng.
Raden Pabelan merupakan anak dari Tumenggung Mayang dengan Sultan Hadiwijaya atau yang kerap disebut Jaka Tingkir.
Pada suatu waktu, Raden Pabelan bertemu dan jatuh cinta dengan Sekar Kedaton.
BACA JUGA:Mau Hidup Sehat? 5 Tips Menu Buah Segar Yang Menyegarkan Untuk Berbuka Puasa Dengan Energi Tinggi!
BACA JUGA:Wajib Tahu! 5 Tips Pentingnya Kebersihan Kulit Dalam Mengatasi Kutu Air
Namun, ada satu rahasia besar yang kiranya belum diketahui Raden Pabelan kala itu.