Sementara untuk anak kedua, ikut tewas di dalam kandungan ibunya karena memang belum sempat terlahir. Anak pertama ini lantas diberi nama Sara.
Sara Beranjak Dewasa
Setelah kehilangan kedua orangtuanya, Sara tinggal di pondok pesantren.
Di lingkungan pondok pesantren tersebutlah ia hidup hingga beranjak dewasa dengan usia sekitar 20 tahun.
BACA JUGA:Perkuat Pondasi, Rumuskan Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan
Ia mendapatkan pengasuhan dan bimbingan yang baik di pondok pesantren tersebut.
Hingga pada suatu ketika ia merasa penasaran dengan siapa orangtuanya.
Karena hal itu, ia bertanya dengan kyai di pondok pesantren tempatnya tinggal.
Sang kyai lantas memberitahu di mana kampung halaman orangtuanya dulu dalam film Anak Kunti.
BACA JUGA:Rapat Paripurna III Sidang ke-I DPRD Kota Pagaralam Khidmat
Sara Mencari Orangtuanya
Dengan berbekal informasi dari kyainya, Sara lantas mendatangi desa yang dulu jadi tempat tinggal orangtuanya.
Setibanya Sara di desa, justru penduduk sekitar sering mendapatkan teror menyeramkan.
Bukan hanya penduduk desa saja, melainkan juga Sara. Usut punya usut, rupanya teror tersebut berasal dari kuntilanak yang tak lain adalah ibu Sara.
BACA JUGA:JADWAL IMSYAKIYAH DINAS PUPR
Ketika meninggal dunia, ia tak mati dengan tenang, melainkan jadi arwah gentayangan.