Kemuculan Joshua Zirkzee sebagai penyerang dengan total tekel terbanyak (25) menunjukkan upaya defensif Bologna sudah dimulai dari lini depan mereka.
BACA JUGA: Liga Italia - Inter Milan Sudah Bisa Mulai Menghitung Mundur Menuju Gelar
Hal ini menjadikan Bologna (24 gol kemasukan) klub dengan pertahanan terbaik ketiga setelah Inter (13) dan Juventus (21).
Uniknya, selain tangguh dalam bertahan, pasukan Thiago Motta amat berbahaya dan efisien ketika menggeber serangan.
Dalam skema reguler, semua pemain akan turut andil membangun serangan terpadu antarlini dari sektor yang paling belakang.
Mereka tidak butuh mencetak peluang banyak-banyak untuk mengkreasinya menjadi gol.
BACA JUGA:Gagal Pangkas Jarak Oleh Inter
Rataan tembakan Bologna cuma 12,3 shots per gim atau peringkat 11 terbanyak di liga.
Sementara itu, nilai xG mereka atau proyeksi kemungkinan mencetak gol keseluruhan hanya 36,72 (peringkat 8).
Namun, dengan bukti torehan total 39 gol (tanpa hitung bunuh diri), hal ini menunjukkan kemampuan Zirkzee dkk mengonversi peluang menjadi gol relatif tinggi.
Setiap serangan yang mereka lancarkan nyaris selalu menghadirkan bahaya dan ancaman terciptanya gol.
BACA JUGA:Liga Italia -Inter Milan Menjelma Sebagai Monster, Arungi Pekan Ke-27
Dengan jumlah selisih gol dan xG yang positif (2,28), Bologna memiliki tingkat realisasi peluang tertinggi kelima.
Mekanisme yang mobil ini membuat Bologna bisa mengubah sistemnya sendiri tergantung lawan yang dihadapi.
Ketika meladeni tim Inter yang dominan, mereka mengurangi tingkat penguasaan bola dan lebih menjadi tim penunggu, untuk kemudian mengeksploitasi musuh dengan serangan kilat yang padu.
Cara ini efektif membuat tim super Inter menjadi inferior.