JAKARTA – Presiden Joko Widodo bersama delegasi terbatas bertolak ke Melbourne, Australia, pada Senin (4/3) untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia.
KTT yang diselenggarakan tersebut untuk merayakan 50 tahun kemitraan ASEAN dan Australia ini mengusung tema "A Partnership for the Future”. “Membahas bagaimana kemitraan strategis komprehensif ASEAN-Australia dapat dioptimalkan ke depan guna mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur,” ujar Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sebelum keberangkatan.
Jokowi akan membawa sejumlah isu untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang, termasuk penguatan integrasi ekonomi, transisi energi, dan transformasi digital.
BACA JUGA:Tingkatkan Profesionalisme, Menjamin Ketertiban Umum
“Serta pemajuan paradigma kolaborasi dan penghormatan hukum internasional secara konsisten termasuk dalam isu Palestina,” kata dia.
Dalam KTT tersebut, para pemimpin juga akan merumuskan rencana aksi hubungan ASEAN-Australia dalam 18 tahun ke depan.
Dia menuturkan bahwa banyak rencana aksi yang akan dilakukan, antara lain kerja sama dalam bidang kendaraan listrik.
BACA JUGA:Dukung Pelayanan Publik Berbasis HAM
“Banyak, jadi kerja sama di electric vehicle kita akan dorong agar kerja sama ini terjadi dan dilaksanakan secepatnya. Juga yang berkaitan dengan transformasi digital,” tuturnya.
Selain menghadiri KTT ASEAN-Australia, Jokowi juga dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara lainnya, termasuk Perdana Menteri Australia, Selandia Baru, dan Kamboja. (net)