Hanya saja, kendala baginya, Taufan merupakan anak dari keluarga kaya dan terpandang.
Konflik cinta segitiga Amira, Juki dan Taufan pun tersaji ringan. Akhir ceritanya sedikit-banyak mungkin mudah diprediksi.
Beruntung karakter Kemal Pahlevi dan Fico Fachriza di sekitar Juki yang mampu menyajikan tontonan konyol dan nyeleneh hingga akhir film.
Secara visual, film yang ditulis oleh Mira Santika ini melakukan pengambilan angle gambar cukup baik.
BACA JUGA:Film Surat Untukmu, Antara Kerinduan dan Kenekatan
Hanya saja, perpaduan efek animasi dan green screen tampak masih mentah. Sehingga penonton merasa terganggu dengan latar film yang justru terlihat abal-abal.
Selain itu, penyaduran cerita yang ditulis Mira bisa dibilang rentan kontroversi.
Pasalnya, ada beberapa adegan di film aslinya yang bertolak belakang dengan budaya Indonesia, namun tetap diselipkan sebagai bumbu penyedap.
Misalnya, ada adegan yang menjurus ke arah seks di luar menikah.
BACA JUGA:Film Matt & Mou, Kisah Persahabatan yang Berkembang Jadi Cinta
Kemudian, penggambaran adegan blow job. Meski dibuat secara tersirat, namun adegan itu dianggap cukup vulgar untuk sebuah film kategori remaja 13 tahun ke atas.
Belum lagi penyebutan kata "biji" yang berarti testis pria, serta adegan pamungkas Amira dan Juki berciuman di sebuah kolam renang.
Namun, secara keseluruhan, Love You... Love You Not boleh jadi obat penghilang stres sementara. Karena mampu menggabungkan drama, komedi, romansa dan unsur seks nakal secara bersamaan.
Jadi, tak ada salahnya menyimak akhir cinta segitiga Amira, Juki dan Taufan pada 13 Agustus ini.