Pencetakan poin didapat dengan dua cara, yaitu menendang bola ke gawang atau mengenai target dari luar hand zone atau melempar bola mengenai target.
Jika pemain melempar bola mengenai target lawan, maka mendapatkan 2 poin. Jika menendang bola ke gawang lawan dari luar hand zone, mendapatkan 2 poin.
Jika menendang bola dan mengenai target lawan dari luar hand zone mendapatkan 3 poin. Pertandingan dimenangkan tim dengan poin terbanyak.
BACA JUGA:Siap Tempur Melawan Polandia
BACA JUGA:Gerakan Pendinginan Setelah Olahraga
2. Sejarah
Fullball pertama kali diperkenalkan di media sosial Twitter pada Maret 2023. Ternyata beberapa orang sudah memainkan olahraga ini sejak Desember 2022.
Hanya saja, peraturannya baru diumumkan pada Maret saat perkenalan pertama di media sosial.
Dalam waktu cepat, Fullball menjadi populer. Juli 2023, olahraga ini dimainkan ribuan orang di Jakarta, Bandung, Semarang, Cilegon, dan Bali.
Pada Mei 2023, Fullball dipertandingkan antarkampus di Taiwan.
BACA JUGA:Persikabo 1972 Kembali Cicipi Kemenangan
3. Perkembangan Komunitas Fullball
Komunitas fullball pertama dimulai di Jakarta sebelum menyebar ke kota-kota lain. Banyak komunitas fullball bermain di lapangan yang sama dengan futsal.
Namun, pemain fullball menggunakan perlengkapan khusus seperti target dan bola fullball.
Fullball komunitas biasanya diikuti 50 hingga 100 orang. Juga sering menghadirkan bintang tamu.
Saat ini, beberapa kota memiliki komunitas fullball, seperti Jakarta, Bandung, Cilegon, Bali, Semarang, dan Medan.