Siapa yang menyangka bahwa rekaman tersebut menjadi awal dari kutukan dan teror panjang yang menghantui mereka dalam sinopsis Marui Video.
Mencari Bukti yang Berujung Celaka
Pada awalnya sekelompok reporter ingin mendapatkan rekaman asli dari pembunuhan. Akan tetapi, kejaksaan menjelaskan bahwa dokumen dan bukti dari kasus tersebut berakhir sekitar 20 tahun lalu.
Tentu saja bukti tersebut sudah dihancurkan. Hal tersebut akhirnya membuat sekelompok reporter tersebut harus kembali menelusuri dan mengunjungi losmen tempat kejadian peristiwa.
BACA JUGA:Pulang Kampung, Teruskan Pengabdian Masyarakat
Ternyata, losmen tersebut sudah menjadi tempat tinggal para buruh. Meski demikian, kamar lokasi pembunuhan terkunci dengan semua barang-barang yang ada sejak tahun 1992.
Para warga sekitar akhirnya memberikan kesaksian terkait losmen. Mulai dari situ, mereka kemudian menemukan hal-hal aneh.
Sekelompok reporter tersebut mulai menemukan berbagai kejanggalan yang tidak sesuai data dari kejaksaan. Mereka mencari semakin dalam dan tanpa disadari menempatkan diri dalam sebuah bahaya besar.
Film dengan Gaya Dokumenter
BACA JUGA:Wapada, Sedini Mungkin Cegah DBD dengan Peduli Lingkungan Sekitar
Pada menit-menit awal film, penonton akan ikut serta dalam perjalanan para reporter untuk menelusuri pembunuhan.
Anda perlu fokus dalam menonton karena setiap video ini memperlihatkan clue dan footage. Dengan gaya dokumenter, film ini semakin terasa nyata.
Di dalam sinopsis Marui Video terdapat tiga cerita. Semuanya akan terhubung dengan satu benang marah. Setiap menit film akan memancing rasa penasaran Anda.
Meski film horor, Marui Video termasuk minim jumpscare. Bahkan, sosok yang muncul tidak berwajah seram, tetapi film ini berhasil membangun kengerian karena bergaya dokumenter.
Pemain Film