Saat menetap di Lhasa, Heinrich menjalin persahabatan dengan Dalai Lama yang waktu itu masih berumur 14 tahun. Mereka berdua saling bertukar pikiran.
Dalai Lama belajar banyak tentang ilmu pengetahuan barat dari Heinrich, dan sebaliknya Heinrich banyak belajar tentang pengendalian emosi serta spiritualisme dari Dalai Lama.
Pada adegan inilah petualangan sebenarnya dalam film dimulai, yakni petualangan spiritual seorang Heinrich Harrer.
BACA JUGA:Film North Face (2008), Diangkat Dari Kisah Nyata
Visual Pegunungan yang Megah
Mengusung tema ekspedisi, tentu “Seven Years in Tibet” menyuguhkan visual yang cukup megah untuk standar film tahun 1990-an.
Pemandangan pegunungan bersalju, padang gurun dan hamparan rumput dengan indah dipertunjukan untuk mengusung nuansa alam Tibet dalam film ini.
Sebagi fun fact, lokasi syuting “Seven Years in Tibet” tidak benar-benar berlangsung di Tibet, melainkan di pegunungan Andes yang membentang melintasi tujuh negara di benua Amerika Selatan.
Tim produksi sengaja membuat Kota Lhasa di kaki gunung Andes, tepatnya di Provinsi Mendoza. Untuk beberapa footage di Tibet, Jean-Jacques Annaud sebagai sutradara mengutus dua orang kru untuk mengambil gambar secara sembunyi-sembunyi dan hasil dari footage itu ditampilkan di dalam film.
BACA JUGA:Film The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring
Oleh karena, didukung oleh sinematografi arahan David Breashears, departemen visual dalam film in patut diapresiasi karena telah berhasil membuat shot-shot yang meyakinkan penonton bahwa lokasi tersebut benar-benar diambil di Tibet.
Sempat Dilarang Tayang di Tiongkok
Saat perilisannya, “Seven Years in Tibet” sempat dilarang tayang di Tiongkok karena dianggap mencemarkan nama negeri komunis tersebut.
Dalam film, penceritaan memang lebih condong berada di sisi Tibet dan menjadikan Tiongkok yang waktu itu menganeksasi Tibet sebagai sosok antagonis dalam film.
BACA JUGA:Film The Revenant, Misi Balas Dendam
Akibatnya, film ini dicekal dan dilarang tayang oleh pemerintahan komunis pada masa itu. Mereka merasa keberatan dengan penggambaran militer Tiongkok yang kasar dan sadis, namun di satu sisi penggambaran Dalai Lama yang terlalu lembut.