Duka Mantan

Sabtu 28 Oct 2023 - 19:10 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

Oleh: Dahlan Iskan

SAYA hampir menipu diri sendiri dan menipumu.

Mencintai dan dicintai belum tentu berbanding lurus.

Saya tahu disakiti adalah suatu keberuntungan.

Tapi aku tidak bisa menyerahkan diriku sepenuhnya.

BACA JUGA:Proaktif, Tingkatkan Pelayanan Sosial

Aku berusaha keras untuk mengubahmu, tapi aku tidak bisa mengubah jalur tersembunyi yang telah kucadangkan untukmu.

Kupikir berada di sisimu akan selamanya.

Sepertinya baru kemarin, namun kemarin sudah sangat jauh.

Tapi aku masih bisa melihat ketika aku memejamkan mata.

BACA JUGA:Tingkatkan Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan

Seandainya saya Liang pasti  bisa mengulas lebih baik makna lagu Sayangnya Bukan Kamu ini. Baru pertama saya mendengarkan lagu itu. Kemarin pagi. Yakni ketika di medsos, di Tiongkok, muncul kembali lagu menjelang tahun 2000 itu.

Itulah cara sebagian orang di Tiongkok memberi pertanda ada sesuatu yang duka pagi kemarin. ''Saya tahu disakiti adalah suatu keberuntungan. Tapi aku tidak bisa menyerahkan diriku sepenuhnya''. Atau ''Aku masih bisa melihat ketika aku memejamkan mata''.

Yang memejamkan mata kemarin pagi itu Anda sudah tahu: Li Kejiang. Selamanya. Ia meninggal dalam usia 68 tahun. Yakni ketika baru tujuh bulan tidak lagi menjabat perdana menteri Tiongkok.

Li Keqiang tergolong pemimpin hebat yang mengakhiri jabatannya dengan agak sedih. Ia dua periode jadi perdana menteri. Periode keduanya bernasib kurang baik. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok menurun. Tumbuh, tapi lebih rendah. Untuk kali pertama. Sejak 40 tahun sebelumnya. 

Kategori :