Sang ibu berhasil naik tangga. Selamat. Sampai di lantai dua. Tapi si kecil yang digendong bapaknya tersapu tsunami.
Bagaimana dengan ayah dokter Ben? Sebelum sampai masjid sang ayah ingat sesuatu: rumah belum dikunci. Ia balik ke rumah. Tidak kembali lagi.
Sehari setelah tsunami, dokter Ben sudah tiba di Aceh. Sebagai MER-C. Juga sebagai anak yang kehilangan ayahnya.
BACA JUGA:Jaga Fasilitas Kantor yang Dibangun
Ketika Palestina terus menderita, MER-C mendiskusikannya. Apa yang bisa diperbuat untuk Palestina. "Kami melihat konflik Israel-Palestina ini tidak akan selesai. Sampai akhir zaman," ujar dr Ben. "Karena itu bentuk bantuan yang kita berikan harus pula yang bersifat jangka panjang," tambahnya.
Begitulah latar belakangnya: muncul ide membangun rumah sakit Indonesia di Gaza. (*)