KORANPAGARALAMPOS.COM - Bayangin kalau suatu hari kamu bangun tidur, dan menyadari kalau ponselmu yang kemarin malam hampir habis baterai sudah bisa full charge hanya dalam hitungan detik tanpa perlu colokan lama, dan tanpa takut baterainya cepat rusak.
Teknologi baterai ramah lingkungan dengan kemampuan isi daya super cepat ini bukan lagi sekadar mimpi, melainkan sesuatu yang sedang benar benar dikejar oleh para peneliti di berbagai belahan dunia.
Mereka sadar betul bahwa hidup kita sudah sangat bergantung pada perangkat digital, dari smartphone hingga mobil listrik, dan semuanya butuh sumber energi yang kuat, cepat, dan tidak merusak bumi.
Bayangkan selama ini kita selalu merasa kesulitan dengan ketahanan baterai ponsel yang semakin cepat habis, atau laptop yang harus selalu terhubung ke charger, atau bahkan mobil listrik yang meskipun modern masih memerlukan waktu berjam-jam untuk pengisian penuh.
BACA JUGA:Yuk Ikut Kaget, Galaksi Bima Sakti Ternyata Berputar Jauh Lebih Cepat dari Perkiraan Ilmuwan
Padahal di era serba cepat ini, waktu adalah hal paling mahal, dan inilah yang membuat ide tentang baterai ramah lingkungan dengan kemampuan pengisian daya instan terasa begitu revolusioner.
Teknologi yang lagi banyak dibicarakan adalah superkapasitor dan baterai solid state, keduanya digadang gadang bisa jadi jawaban atas masalah klasik baterai lithium ion yang kita pakai saat ini.
Baterai lithium ion memang sudah menemani kita sejak lama, tapi kelemahannya jelas, mulai dari potensi kebakaran hingga limbah beracun yang merusak lingkungan.
Bayangkan kalau ada baterai yang aman, tidak mudah panas, dan bisa diisi ulang ribuan kali tanpa kehilangan kapasitas, tentu akan mengubah cara kita hidup sehari hari.
Bayangin Punya Baterai yang Ramah Lingkungan dan Bisa Full Charge dalam Hitungan Detik--
Apalagi jika ditambah kemampuan full charge dalam hitungan detik, itu artinya kamu tidak perlu lagi panik saat ponsel tinggal satu persen menjelang presentasi, atau ketika mobil listrikmu harus dipakai darurat.
Teknologi ini bahkan bisa bikin stasiun pengisian baterai jadi jauh lebih efisien, karena tidak akan ada antrean panjang, pengguna hanya datang, colok sebentar, lalu melaju lagi di jalan.
Selain soal kecepatan pengisian, teknologi ini juga membawa janji ramah lingkungan.
Para peneliti saat ini sedang melakukan eksperimen dengan material baru seperti grafen dan bahan organik yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan material baterai sebelumnya.
BACA JUGA:Yuk Bayangkan, Observatorium Masa Depan di Bulan Jadi Mata Baru Kita ke Alam Semesta